koleksi ilmu-ilmu hikmah,kisah 2 tokoh sufi.teknologi tips n trik dll

Kamis, Juli 25, 2013

sekilas kisah turunnya alqur'an

Assalamualaikum wr wb salam takzim kpda pembaaca setia blog stroom09say mencoba memposting tentang Nuzulul qur'an mungkin pembca setia sudah tau makna dan ada kejadian apa ddi balik semua itu .yuk kita bareng2 nyimak kisah turunnya al'qur'an.
 Sebagai kata, Nuzulul Qur’an terdiri dari dua kata: Nuzul (turun) dan Al-Qur’an. Dalam bahasa Indonesia diterjemah­kan dengan arti “Turunnya Al-Quran”. Na­mun dalam memahaminya tidak se­sederhana arti terjemahannya, supaya tidak terjadi pemahaman yang keliru. Misalnya anggapan bahwa turunnya Al-Qur’an itu sama dengan turunnya ben­da-benda yang mempunyai berat jenis tertentu dari atas ke bawah.

Syaikh Abdul Azhim Az-Zarqani da­lam kitabnya, Manahil al-‘Irfan fi ‘Ulum al-Qur’an, berkata, sebagai kata, me­mang kata nuzul berarti pindahnya se­suatu dari atas ke bawah. Terkandung da­lam makna nuzul tersebut bergerak­nya sesuatu dari arah atas ke bawah. Namun pengertian nuzul tersebut tidak patut diberikan untuk maksud Nuzulul Qur’an. Al-Qur’an bukanlah suatu benda yang memerlukan tempat pindah dari atas ke bawah dalam arti haqiqi, lantaran Al-Qur’an mengandung kei’jazan (kekuatan yang melemahkan).

Menurut Az-Zarqani, penggunaan kata Nuzul dalam hal Nuzulul Qur’an dimaksudkan dalam pengertian secara majazi. Artinya sebagai suatu ungkapan yang tidak dipahami secara harfiah. Pengertian majazi bagi Nuzulul Qur’an adalah pemberitahuan mengenai Al-Qur’an dalam segala aspeknya.

Dengan ungkapan itu, seyogianya tidak timbul gambaran bahwa Al-Qur’an itu terlempar dari langit ke bumi. Melain­kan harus dipahami bahwa Al-Qur’an te­lah diberitahukan oleh Allah kepada se­genap penghuni langit dan bumi dalam semua segi aspek kemuliaannya seba­gai kalamullah. Jika kata nuzul dita’wil­kan dengan kata i’lam (pemberitahuan), hilanglah arti pindahnya sesuatu dari atas ke bawah. Pemberitahuan Allah me­ngenai apa kepada siapa yang ia ke­hendaki tidak terikat oleh arah tertentu atau tempat tertentu. Jika Allah berke­hendak memberitahukan atau mengi’lam­kan firman-firman-Nya, tidaklah harus di atas, lantaran Allah tidak bisa disifati mem­punyai tempat tertentu untuk me­nyampaikan kalam-Nya.

Anzala dan Nazala

Untuk memberikan pemahaman yang utuh tentang kata Nuzulul Qur’an, harus dipahami bahwa istilah ini berkait pada proses penyampaian wahyu dari Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW sebagai wujud bukti penyampaian risalah dan syari’at yang disampaikan Nabi SAW atas kalamullah.

Turunnya Al-Qur’an sebagai kumpul­an wahyu yang diterima Nabi sekaligus mu’jizat terbesar beliau melalui dua ta­hapan. Yaitu, pertama, Al-Qur’an turun pada malam Lailatul Qadr (Malam Ke­muliaan), yaitu malam pemberitahuan Allah SWT kepada alam tingkat tinggi, yang terdiri dari malaikat-malaikat, akan kemuliaan umat Nabi Muhamad SAW. Kedua, turunnya Al-Qur’an secara ber­tahap (munajjaman), dengan tujuan menguatkan hati Rasul SAW dan meng­hibur serta mengikuti peristiwa dan ke­jadian-kejadian sampai Allah SWT me­nyempurnakan agama ini dan mencu­kupi nikmat-nikmat-Nya.

Perbedaan turunnya Al-Qur’an seca­ra sekaligus dan berangsur-angsur kare­na merujuk kepada dua kata: anzala dan nazala dalam ayat surah Al-Isra’: 105, “Wabil haqqi anzalnahu wabil haqqqi nazala wama arsalnaka illa mubasy­syiran wa nadzira.”

Ar-Raghib Al-Ashfahani mengata­kan, perbedaan dua kata tersebut di­mak­sudkan bahwa turunnya Al-Qur’an terjadi dalam dua tahapan. Pada kata anzala ditujukan turunnya Al-Qur’an se­cara sekaligus (jumlatan wahidatan), sedangkan pada kata nazala bermakna secara berangsur-angsur (mufarraqan wa munajjaman).

Lenih lanjut dikatakan, dalil turunnya Al-Qur’an secara sekaligus, antara lain, di­dasari firman Allah SWT pada QS Ad-Dukhan: 3, “Sesungguhnya Kami me­nurun­kan (Al-Qur’an) pada malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan”; QS Al-Baqarah: 185, “Bulan Ramadhan bulan yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an se­bagai petunjuk bagi manusia dan pen­jelasan mengenai petunjuk itu dan pem­beda antara yang haq dan yang bathil”; dan QS Al-Qadr: 1, “Sesungguhnya Kami telah menurunkan Al-Qur’an pada malam kemuliaan.”

Begitu pula dalil yang didasarkan pada hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas RA, “Allah menurunkan Al-Qur’an sekaligus ke langit dunia, tempat turun­nya secara berangsur-angsur. Lalu Dia menurunkannya kepada Rasul-Nya SAW bagian demi bagian.” (HR Al-Ha­kim dan Al-Baihaqi). Dalam riwayat Ibnu Abbas RA yang lain, Nabi SAW bersab­da, “Al-Qur’an diturunkan pada malam Lailatul Qadr pada bulan Ramadhan ke langit dunia sekaligus. Lalu Dia menu­run­kannya secara berangsur-angsur.” (HR Ath-Thabarani).

Sedangkan dalil diturunkannya Al-Qur’an berangsur-angsur, di antaranya, firman Allah SWT, “Dan Al-Qur’an telah Kami turunkan dengan berangsur-ang­sur, agar kamu membacanya perlahan-lahan kepada manusia, dan Kami menu­runkannya bagian demi bagian” (QS Al-Isra`: 106 ), dan ayat yang berbunyi, “Ber­katalah orang-orang kafir, ‘Mengapa Al-Qur’an tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja?’ Demikianlah supaya Kami perkuat hatimu dengannya, dan Kami membacakannya kelompok demi kelompok” (QS Al-Furqan: 32).

Dengan demikian, istilah Nuzulul Qur’an mengandung makna bahwa Al-Qur’an turun dengan sebuah proses yang sarat dengan kesuciannya dan ke­mu’jizatannya yang sampai dengan utuh sempurna kepada umat Nabi Muham­mad SAW.


sumber referensi: majalah alkisah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

stroom09@gmail.com

KLINIK CENAYANG STROOM09

KLINIK CENAYANG STROOM09
KLINIK CENAYANG STROOM09

pengunjung

RENTAL MOBIL CIREBON

RENTAL MOBIL CIREBON
RENTAL MOBIL CIREBON,TAXI ONLINE CIREBON,SEWA MOBIL CIREBON MINAT HP/WA :089537731979

Total Tayangan Halaman