Aku Dikaruniai Istri Secantik Dirimu
Bismillahi minal Awali wal akhiri …
Subhanallah, Sungguh seorang wanita adalah cantik.
Kecantikan seorang istri mengisikan
kekosongan keteduhan dalam jiwa dan hati suami. Dia adalah peneduh yang
tiada dapat terbeli dengan hitungan rupiah, kecuali hanya dengan
kemuliaan sebuah mahar.
Kecantikan seorang istri bukan hanya
terletak di atas sebuah kulit ari. Lebih dalam lagi, makhluk yang berada
disekitarnya pun dapat merasakan kelembutan anugrah Allah yang ada
dalam calon bidadari surga itu.Dia terpancar dalam Keikhlasan
pengabdian, keteduhan jiwa, kelembutan hati, tunduknya mata, halusnya
ucapan, serta keindahan perilaku.
Kecantikan seorang istri terletak dalam
imannya. Dia sadar dan mengerti untuk apa dia hidup, dan dia mengerti
mengapa dan kepada siapa dia harus mengabdi.
Kecantikan seorang istri terletak pada
lidahnya, yaitu ketika dia dapat meredam galau, amarah dan kesedihan
sang suami dengan kata- kata indah yang menyejukkan hati. Kebutuhan
batin akan ketenangan sang suami dalam hebatnya deraan cobaan hidup
telah terpenuhi. Dan semua terasa istimewa ketika hal itu justru
didapatkannya dari separoh jiwanya yang sangat mengerti, bahkan mungkin
dari pada dirinya sendiri. Kecerdasan belahan hatinya tersebut dalam
mengatur kata dan kepintarannya dalam membaca situasi hati sang suami
agar selalu tenang, menjadikannya “hadiah” yang tak ternilai.
Kecantikan seorang istri adalah dari
penerimaannnya. Keridhoaannya terhadap apa yang digariskan Allah sang
maha pengatur dalam menerima suami apa adanya, serta bagaimana dia
merawat serta telaten dalam menyiasati kekurangan sang suami agar
tersimpan rapi hanya sebagai aibnya saja, menjadikannya penasehat
kepercayaan sang nahkoda rumah tangga.
Kecantikan seorang istri terletak pada
tangannya. Dengan tuntunan hati yang hanya karena Allah, dia menjadikan
tangannya bukan hanya sebagai pemegang kekuasaan dan ratu dirumah, namun
dia juga dapat merengkuh semua yang ada didalamnya, dalam kedamaian
yang tak dapat terukur dan terbeli dengan apapun. Kecantikan seorang
istri terletak di matanya. Kelembutan pandangan saat berada diantara
keluarga dan atau ketika dia berhadapan dengan sesama makhluk menjadikan
dia peneduh serta perwujudan kasih sayang Allah yang maha rahman.
Kecantikan seorang istri terletak pada
seberapa besar dia dapat menjaga rasa malunya. Dia tahu caranya menutup
aib yang memang sudah tertutup rapi disimpan oleh Allah. Dia paham
caranya agar tidak merusak kecantikannya sendiri dengan kata- kata kasar
dan rendahan. Dihindarinya membuat mati rasanya sang suami dengan semua
kerewelan dan tuntutan yang tidak wajar. Disimpannya dengan rapi
karunia bakat genit, kemolekan tubuh dan kemanjaan sikap dan
dipersembahkan kepada yang paling berhak yaitu suami.
Kecantikan wanita terletak dalam
kebijaksanaannya. Seorang istri memang mempunyai kodrat sangat
berlebihan dalam mencintai dan membenci, yang lantas kadang tidak
mengenal pertengahannya, namun dia masih bisa bersikap dengan santun
dalam logika. Dunia semakin damai saat dia tidak mengumbar air mata
dengan dalih kodrat wanita. Tapi laporan kepenatan hanya teruntuk kepada
sang maha menyelesaikan.
Kecantikan seorang istri terletak dalam
kesabarannya. Dia mendidik diri agar tidak menjadi sebagai sebuah cobaan
bagi keluarga, khususnya sang suami. Kesabarannya menuntunnya untuk
tidak mengumbar amarah dan kerapuhan perasaan disembarang telinga.
Kesabarannya juga terwujud dalam kesehariannya, yang menjadikan hari-
hari adalah berkah untuk sang suami. Mengalahnya adalah untuk
ketenangan, dan kemenangannya adalah untuk kebahagiaan, bukan hanya
untuk diri dan sesamanya, namun juga untuk semua makhluk yang ada
disekitarnya. Menjadi pelayan bagi sang suami adalah sebuah keridhoaan,
dan istri yang “cantik” sangat menyadari bahwa dirinya akan terlayani
oleh kebaikan Dari Allah sebagai upahnya.
Kecantikan seorang wanita terletak pada
kejujurannya. Ketepatan kata- kata dengan kenyataan tanpa harus
menyuguhkan konflik baru menjadikannya cantik dengan jujur, sangat alami
dan apa adanya.
Subhanallah betapa wanita itu indah. Dan
kecantikan abadi sang istri itu adalah tentang jiwanya. Keikhlasannnya
mengabdi kepada suami hanya karena Allah yang tercermin dalam fisik,
tutur kata, sikap, dan perilaku. Bahkan Allah pun tersenyum melihat
seorang hambanya yang sedemikian cantik sehingga dia pantas
dikategorikan sebagai bidadari surga kelak. Kecantikannya menuntun sang
suami dengan sadar dan sepenuh hati berkata ” alhamdulillah, aku
bersyukur mempunyai istri secantik dirimu”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
stroom09@gmail.com