rahasia ayat kursyi
Dalam pandangan ahli kebathinan, Ayat Kursy disebut-sebut pula dengan
istilah Ummul Ilmi atau induknya ilmu. Sedangkan menurut Ahli Hikmah
menyebut Ayat Kursy sebagai Ummul Mahabbah atau inudknya pengasihan.
Sedangkan yang terakhir menurut ahli mistik kejawen, mereka menyebut
Ayat Kursy dengan istilah Segoro Ilmu atau lautnya ilmu.Memang,
dengan banyaknya manfaat yang terkandung dalam ayat Al kursy, maka
tidak heran bila sejak zaman dahulu kala hingga sekarang ini para ahli
kebathinan berlomba ingin mendapatkan intisari kekuatannya. Namun
bagaimanapun juga, Ilmu Ayatul kursy tidak mudah kita peroleh dangan
hanya mengamalkan atau sekedar membacanya. Ilmu Ayatul Kursy ini punya
sanad muttasil atau garis silsilah turun temurun yang tetap dijaga,
sehingga dengan kemuttasilannya, Ilmu Ayatul Kursy menjadi salah satu
ilmu paling mustajabah di muka bumi.
Berikut Penulis akan beberkan sanad atau silsilah turun temurun amalan
Ayat Kursy yang sampai sekarang masih dilestarikan sehingga akan ada
manfaat dan karomahnya.
Pertama kali amalan ini tercetus dari baginda Rasulullah SAW, lalu
Beliau mengijazahkannya pada Nabiyullah KHidir AS. Khidir
mengijazahkannya kepada tiga orang Quthbul Mutlak, yakni Syeikh Abdul
Qodir Al Jaelani, Syeikh Abil Qosim Al Bagdadi, dan Syeikh Abu Hasan
Assyadzili.
Syeikh Abdul Qodir Al Jaelani mengijazahkan secara ruhaniyyah kepada
Syeikh Syarief Hidayatulloh dan Mbah Kuwu Cakra Buana. Syeikh Syarif
Hidayatulloh akhirnya mengijazahkan kepada putranya, Pangeran Cirebon.
Nah, dari sini silsilah amalan ini sempat putus dan baru ada setelah
selang 154 tahun, yaitu dari Syeikh Abdul Baqir yang menerimanya lewat
hawatif yang diberikan langsung oleh Sunan Gunung Jati Cirebon.
Akhirnya, dari sinilah amalan ini turun temurun diijzahkan hingga sampai
sekarang.
Penulis lanjutan lagi silsilah amalan Ayatul Kursy lewat Syeikh Abdul Baqir, dengan runutan sebagai berikut:
Syeikh Abdul Baqir-Syeihk Majegung Sekti-Syeikh Abdul Lathif-Kan’an
bin Nawawi-Muhammad Suyuti- Ahmad Al Idrus-Kyai Bukhori-Kyai Martapada-
kyai Jani Kusuma diningrat- Abah Thosin- Abah Inu- Abah Hud- Abah
Ilyas-Kyai Burhan- Kyai Nawawi dan yang terakhir adalah Idris Nawawi.
Namun, sebagai ta’dzim watahriman atau menghormati para ahlillah, Anda
yang ingin melestarikan amalan ini tidak perlu semua pengijazah diatas
dibaca, cukup memulai tawassul seperti berikut ini:
- Ila hadrotin nabiyyil musthofa rosulillahi SAW, Al Fatihah 1x.
- Tsumma ila hadroti ashabihi minal ambiya’i wal mursalin wa a khussu
khossotan, ila hadrotin nabiyalloh ilal Abbasil Hidir Baliya bin Malkan
As, waila hadroti syeikh Muhyiddin Abdul Qodir Al Jaelani Qoddasallohu
sirrohuma wa ‘a’ada alaiya mimbarokatihima wakaromatihima wa ulumihima
wamiddana bimada dadihima syaiun lillahi lahuma walahum Al Fatihah 3x.
- Tsumma ila hadroti syeikh Syarif Hidayatulloh, wambah Kuwu Cakra
Buana, wakhodamus syarifah min ahli masjid agung Kesepuan Cirebon,
Qoddasallohu sirrohuma wa ‘a’ada ‘alaiya mimbarokatihima wakaromatihima
wa ulumihima wamiddana bimada dadihima syaiun lillahi lahum Al Fatihah
1x.
- Tsumma ila hadroti Abil Qosim Al Bagdadi, waila hadroti Abul Hasan
Assyadili, wa Abul Abbas Al Jahri Baliya Bin malkan, waila hadroti
syeikh Abdul Qodir Al Jaelani waila hadroti syeikh Syarif Hidayatulloh
wambah Kuwu Cakara Buana, wa kyai Bukhori, syaiun lillahi lahum Al
Fatihah 7x.
Setelah ini, baca ayat ursy dan sesudahnya berdoa seperti yang Penulis tulis sebelumnya.
Untuk pengamalan ayatul Kursy, paling baik dipuasai selama 41 hari
dengan buka dan sahur bilaruhin (tidak makan yang bernyawa). Namun bila
tidak kuat dalam melaksanakan puasa yang cukup lama ini, Anda bisa
mengurangi puasanya dengan hitungan sebagai berikut: 41/ 31/ 21/ 17/ 11/
9/ 7 hari. Terserah berapa hari yang Anda mampu dan inginkan. Disini
tentunya kekuatan dari karomah yang ada akan bervariasi tergantung
lamanya Anda berpuasa.
Tapi yang paling penting dan perlu diingat, berapapun lamanya Anda
berpuasa, buka dan sahur harus dengan cara bilaruhin atau tidak makan
yang bernyawa. Dan untuk bilangan ayatul Kursy yang harus Anda baca di
setiap malam paling sempurna 333x. Tapi bila tidak kuat boleh dengan
bilangan yang lebih rendah, yakni: 331x/ 221x/ 121x/ 77x.
Sedangkan doa yang harus dibaca, Anda boleh memilih banyak tidaknya
tergantung dari keihlasan hati, yaitu boleh dibaca sebanyak 41x/ 31x/
21x/ 11x.
Nah, sebagai kesempurnaan dalam melaksanakan ritual Ilmu Ayatul Kursy,
amalanya ini harus selalu dibaca secara istikomah setiap pukul 23.00
atau lebih, sampai dengan selesainya puasa.
Bila anda sudah melakukan tirakat yang Penulis sebutkan tadi, Anda bisa
buktikan langsung manfaatnya, terutama dalam hal pengasihan. Karena
Penulis sendiri sejak tahun 1995 sudah digembleng oleh sang guru, yaitu
diharuskan puasa Ilmu Ayatul Kursy selama 41 hari dan diulang sebanyak
3x = 123 hari. Namun sekali lagi Penulis katakan, bahwa kuat tidaknya
ilmu ini tergantung dari lama tidaknya Anda berpuasa dan mengamalkannya.
Nah, bagi yang mengikuti puasa 41 hari serta mengamalkan paling banyak,
coba buktikan sendiri. Hasilnya pasti luar biasa. Tanpa sadar kita akan
bisa berhubungan langsung dengan para goib, bisa mengobati penyakit
secara spontan, bisa meracik sarana pengasihan secara permanen, bisa
mengisi gaman dan pusaka kapanpun kita mau, bisa mengambil pusaka tanpa
harus gerak, dan yang paling mencengangkan dalam manfaat ilmu ini kita
akan terus disukai lawan jenis di manapun kita berada.
Kini, semua tergantung para pengamal. Bila Anda sekalian mau mengikuti
kesempurnaan dari tirakat yang sudah kami bedarkan di atas, maka Insya
Allah hasilnya akan sangat bermanfaat.
Ilmu ini sangat langka dengan sanad atau silsilah lengkap yang
keakuratannya masih sangat terjaga, baik dalam hal karomah maupun
manfaat lainnya.
Sebagaimana kisah keberhasilan dari salah seorang tokoh pengijazah yang
pernah dituliskan dalam biodatanya, yaitu sebuah sanjungan dari kidung
Jawa yang dituliskan memakai huruf Arab. Tokoh dimaksud adalah Kyai
Burhan, Godong, Demak Jateng (Alm). Dia banyak mengupas tentang
kedahsyatan Ayatul Kursy, di antara salah satu tulisannya berbunyi
demikian:
“ Ngerti ora ngerti kang pasti gerak ngelakoni, wujud ora ketoro yen
ora ngumbeni ilmu, agung pisan ilmu ibu rugi kang akeh cangkem mlumah
badan ora gerak. Sejatine ilmu agung kang dadi kedelok, sejatine ilmu
wujud kang akeh nyoto keagungan, ora rugi ngumbe ilmu iki kang dadi
akhir derajat mulyo ing dunya lan gon mati, ilmu kang kesifatan
sempurnane alam, urip saking dadi lan mati saking males, godong ijo kang
memantes ,kayu kuat kang dadi jogo, akar atos kang dadi pinguat, ora
nana kang dadi sempurna kecuali neng jerone Ayatul Kursy, Ars kang dadi
lambang paling duwur, saking keagungan kang maha agung.”
Kurang lebih artinya:
“Mengerti maupun tidak mengerti yang pasti kita harus bisa melaksanakan
puasa dan tirakat ilmu Ayatul Kursy, karena bagaimanapun juga ilmu ini
tidak akan bisa kita dirasakan apabila hanya berdiam diri, ilmu ini
sangat agung sebagaimana ilmu bangsa uluhiyah/ raja, sesungguhnya sangat
rugi bagi kita yang hanya mengumbar mulut tapi tidak mau melaksanakan
arti tirakat, sejatinya ilmu agung pasti akan tampak segala karomah yang
bisa kita perlihatkan secara nyata, sejatinya ilmu yang sangat
mustajabah dengan segala keagungan yang bisa diwujudkan, sungguh tidak
rugi memiliki ilmu ini dengan tirakat dan penebusan dari badan kita
sendiri, sebab ilmu ini akan membawa derajat kita selamat dunya dan
akherat, ilmu yang mempunyai sifat sempurna dari semua ilmu yang ada di
alam buana, ilmu ini akan terus hidup kecuali bagi orang malas yang
tidak mau melaksanakan penebusan puasa dan tirakat, ilmu yang menjadi
kesempurnaan, ilmu yang menjadi tameng dari segala marabahaya, ilmu yang
menjadi perisai paling kokoh dalam sanubari dan ruhaniyyah kita, karena
sesungguhnya tidak ada yang sempurna kecuali karomah ayatul kursy, Ars
yang menjadi nama dari ilmu ini dan Ars pula derajat tertinggi dari
semua derajat, sesungguhnya ilmu ini sangat agung dari semua yang
dianggap agung”
Dalam sejarah hidupnya, Kyai Burhan ini sangat terkenal sekali di
kalangan sufi dan ahli taraket Jawa akan derajat kewaliyannya. Semasa
hidupnya sang Kyai tidak pernah meninggalkan amalan Ayatul Kursy ini
hingga akhir usia. Karena itulah almarhum diberi karomah oleh Allah SWT,
lewat wasilah ilmu Ayatul Kursy hingga menjadi seorang yang memiliki
kelebihan tinggi, diantaranya: Bisa menciptakan uang secara kontan, bisa
merubah daun dan benda lainnya jadi emas, dan yang paling masyhur bisa
mendatangkan batu merah delima dalam satu hari sebanyak 110 biji.
Disisi lain, sang Kyai juga terkenal dengan ketepatannya dalam
berhitung, seperti saat dia menghitung jatuhnya dedaunan di seluruh
wilayah Demak dalam kurun satu hari, waktu itu dengan 2004 personil yang
dikerahkan untuk memungut daun yang jatuh sekaligus menghitungnya.
Ternyata apa yang diucapkan oleh Kyai Burhan ini sangatlah tepat….
Kini terserah para Pembaca mau tidaknya menjalankan Ilmu Ayatul Kursy
yang didalamnya sarat akan manfaat dan faedah. Bagi Anda yang bersungguh
sungguh tentunya akan membawa suatu keberuntungan hidup yang lebih baik
dikemudian hari. Semoga!
koleksi ilmu hikmah, kisahsufi,tasawuf,fengshui,maulid,desain grafis,batu akik,batu obsidian, paypal pay,za,pendanaan,RENTAL MOBIL proyek,investor,funder,kredit kpr,pinjaman multi guna ,pialang,wali amanat,SEWA MOBIL CIREBONtaxi online cirebondan lain-lain
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
stroom09@gmail.com