Catatan kecil tentang tokoh-tokoh sufi,semoga dibalik kisah perjalanan para tokoh-tokoh sufi dapat mnjadi
pelajaran.Ambil yg baik buang yg buruk,sufi juga manusia seperti kita,klo di runut asal-usul para tokoh-tokoh sufi besar kebanyakan masih keturunan baginda nabi Muhammad SAW.Ada juga hamba yg
diberi hidayah oleh ALLAH SWT hingga mnjadi manusia yg mulia.mari kita nyimak perkembangan dunia tasawuf.
Fase awal perkembangan dunia tasawuf dirintis oleh Tokoh Sufi , tumbuh dari abad pertama dan kedua Hijriyah. Pada jaman ini Pula dikalangan Muslim sudah terdapat individu-individu yang lebih memusatkan dirinya pada ibadah, tidak mementingkan makanan, pakaian maupun tempat tinggal. Mereka lebih memusatkan diri pada jalur kehidupan dan tingkah laku yang asketis dan Zuhud. diantara tokoh-tokoh sufi pada zaman ini adalah Hasan al-Bashri (meninggal pada 110 H) , Rabi’ah al-Adawiyah (meninggal pada 185 H). Sufyan -al-Tsauri .
Sejak abad ketiga Hijriyah para tokoh sufi mulai menaruh perhatian pada hal yang berkaitan
dengan jiwa dan tingkah laku, ditandai dengan moral yang karakteristik,
sehingga tasawuf berkembang menjadi ilmu moral keagamaan.
Mulai lah dibahas hubungan Dzat Ilahi
dengan manusia, kemudian disusul perbincangan tentang fana’ , khususnya
oleh Abu Yazid Al Bustami. Dari sinilah tumbuh pengetahuan tentang
sufi.
Pada abad ketiga dan keempat Hijriyah,
ada beberapa tokoh sufi yang terkenal seperti al-Junaid, al-Sirri
al-Saqothi (meninggal 253 H), al-Kharraz, yang memiliki banyak murid.
inilah yang menjadi cikal bakal tariqat-tariqat sufi dalam Islam.
Sedangkan tokoh sufi lainnya adalah Dzun Nun al-Mishri (meninggal 245
H), al-Thusi karya Luma’, al-Sya’rani kitabnya al-Thabaqat a-Kubra.
al-Junaid ( meninggal 298), Abu Hamzah al-Baghdadi (meninggal 298 H),
Abu al-Husain al-Nuri (meninggal 295 H)
Abad ketiga Hijriyah, juga muncul jenis
tasawuf lain yang diwakili al-Hallaj, yang kemudian dihukum mati, karena
menyatakan pendapatnya tentang hulul (309 H). Tokoh sufi yang lain
diantaranya Abu Hasan al-Asy’ari (meninggal tahub 324 H) , Abu bakr
Muhammad ibn Abu Bakr al-Thusi (meninggal 405 H), Abu ishha
al-Isfarayini meninggal 418 H, al-Harawi, Al-Qusyairi ( meninggal 465 H)
Lalu pada abad kelima
Hijriyah muncullah Imam al-Ghazali, yang sepenuhnya menerima tasawuf
berdasarkan al-Qur’an dan as-Sunnah, dengan tujuan asketisme, hidup
sederhana, pelurusan jiwa, dan pembinaan moral. Imam al-Ghazali
berhasil memancangkan prinsip-prinsip tasawuf yang moderat, seiring
dengan aliran Ahlus Sunnah wal Jama’ah, dan bertentangan dengan jenis
tasawuf al-Hallaj dan Abu Yazid al-Bustami mengenai soal karakter
manusia.
Pada abad keenam Hijriyah, Karena
pengaruh kepribadian al-Ghazali yang begitu besar, pengaruh tasawuf
sunni semakin meluas dalam dunia Islam. yang memunculkan para tokoh sufi
yang mengembangkan tariqat-tariqat dalam mendidik murid mereka, tokoh
sufi tersebut misalnya Sayyid Ahmad al-Rifa’i (meninggal pada 570 H) dan
Sayyid ‘Abd al-Qadir al-Jailani (meninggal pada 651 H). al-Lakhmi
(meninggal 650 H)
Selain itu Pada abad keenam Hijriyah
pulalah munculnya beberapa tokoh sufi yang memadukan antara tasawuf dan
Filsafat. Tokoh-tokoh sufi tersebut adalah al-Syuhrawardi al-Maqtul
(meninggal pada549 H), Syeikh Akbar Muhyiddin ibnu ‘Arabi (meninggal
638 H), Umar ibn al-Faridh (meninggal 669 H), ‘Umar al-Faridh
(meninggal 632 H), ‘ Abd al-Haqq ibn Sab’in al-Mursi (meninggal 669)
Pada abad ketuju Hijriyah muncul sufi
islam yang lain dengan menempuh jalan yang sama, yang terkenal
diantaranya, Abu al-Syadzilli (meninggal 656 H), Abu al-Abbas al-Mursi
(meninggal pada 686 H), Ibn ‘Atha’illah al-Syakandari (meninggal 709 H).
mereka para tokoh sufi aliran Syadziliyyah sebagai kesinambungan jenis
tasawuf Sunni al-Ghazali. Ibn Taimiyah (meninggal 728 H). Ibn Qayyim
(meninggal 751 H), al-Farkawi ( meninggal 795 H)
Pada masa setelah Abad ke tujuh berkembanglah berbagai Tariqat dengan sangat pesat dalam berbagai aliran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
stroom09@gmail.com