koleksi ilmu-ilmu hikmah,kisah 2 tokoh sufi.teknologi tips n trik dll

Minggu, April 21, 2013

insting dan spiritual

Olah spiritual berkaitan dengan pengolahan kekuatan spiritual manusia, kemampuan mengetahui sesuatu yang gaib secara spiritual, asal-usul tentang sesuatu, kejadian-kejadian pada masa lalu atau kejadian-kejadian yang akan datang, sampai pada kemampuan mengetahui sesuatu yang tidak tampak mata dan berdimensi gaib tinggi. Dalam mempelajari sesuatu, dengan olah spiritual orang akan mempelajari dan dapat memiliki pengetahuan tentang sesuatu bukan hanya sebatas kulitnya, tetapi juga sampai kepada hakekatnya (aspek filosofi dan kesejatian dari sesuatu). Cakra tubuh yang bekerja adalah cakra yang berada di leher, cakra di dahi dan di ubun-ubun kepala, sampai cakra mahkota. Di atas ubun-ubun ada cakra mahkota yang bentuknya seperti corong bersusun 2. Dengan cakra mahkota, orang bisa menyerap energi spiritual alam semesta dan bisa untuk menangkap intisari alam spiritual, sehingga bisa mengetahui rahasia alam semesta dan rahasia alam kehidupan. Kemampuan untuk mengetahui kesejatian dari suatu pengetahuan yang didapat dari olah spiritual inilah yang membedakan ilmu spiritual dengan ilmu-ilmu kebatinan dan ilmu-ilmu kegaiban yang lain, dan pengetahuan kebenaran ini akan menjadi suatu kebijaksanaan yang bersifat kesepuhan. Olah spiritual juga menghasilkan kekuatan, yaitu kekuatan spiritual, yang berasal dari cakra di ubun-ubun dan cakra mahkota, yang dapat disalurkan melalui kekuatan pikiran. Selain berasal dari kesadarannya sendiri, kekuatan itu juga berasal dari kekuatan roh (roh pancer dan sedulur papatnya) yang seolah-olah berada di belakangnya (di belakang kepalanya) dan menyatukan kekuatannya dengan kekuatan orang tersebut menjadi satu kesatuan kekuatan pikiran. Bila digunakan untuk berhadapan dengan kekuatan mahluk halus, kekuatannya dapat untuk mendeteksi dan menyerang mahluk halus, bukan hanya yang tingkat rendah, tetapi juga yang berkekuatan dan berdimensi tinggi, yang dimensinya dan kesaktiannya lebih daripada buto. Pada orang-orang yang mendalami kebatinan, kepekaan dan kekuatan rasa dan batin akan dapat dirasakan di dada sebagai suatu getaran atau tekanan di dada yang kekuatannya dapat disalurkan menjadi kekuatan tangan / tubuh atau kekuatan kata-kata. Secara alami, energi kekuatan kebatinan akan dirasakan sebagai kekuatan energi yang besar berupa getaran rasa dan tekanan di dada, dan tergantung pada tingkat penguasaan masing-masing orang, selain melalui amalan kebatinan, kekuatan kebatinan dapat diwujudkan menjadi kekuatan tangan / tubuh, atau kekuatan kehendak dan kata-kata. Kekuatan kebatinan itu juga dapat dibentuk menjadi pagaran energi atau untuk menyerang / menundukkan mahluk halus atau untuk menghapuskan / menenggelamkan kekuatan ilmu gaib dan ilmu khodam. Dan getaran perbawa kebatinannya akan dapat dirasakan oleh orang-orang di sekitarnya (kecuali orang tersebut sengaja merendahkan hati dan menutupi / menyembunyikan kekuatan kebatinannya). Pada orang-orang yang mendalami olah spiritual, kekuatan gaib spiritual akan dapat dirasakan sebagai suatu getaran atau tekanan di ubun-ubun kepala atau sesuatu yang meremang di atas atau di belakang kepala yang energinya dapat disalurkan melalui kekuatan pikiran. Secara alami, energi kekuatan spiritual akan dirasakan sebagai kekuatan energi yang tajam yang terpancar lewat kekuatan pikiran, kekuatan energi yang tajam yang dapat untuk menembus pagaran energi / gaib, atau menyerang menusuk mahluk halus, atau untuk menembus / membuka tabir-tabir kegaiban. Kekuatan pikiran itu juga dapat dibentuk menjadi pagaran energi atau untuk melunturkan / memunahkan kekuatan ilmu gaib dan ilmu khodam. Dan aura spiritualnya akan dapat dirasakan oleh orang-orang di sekitarnya sebagai suatu karisma tersendiri yang terpancar di wajah atau sorot matanya. Seringkali kekuatan spiritual ini tidak dapat disatukan dengan kekuatan tubuh, tetapi orang-orang yang menekuni olah spiritual sebagai kelanjutan dari olah kebatinan, maka dari laku kebatinan dan spiritualnya itu mereka juga akan menguasai kekuatan kebatinan sekaligus kekuatan spiritual, kekuatan tubuh dan kehendak sekaligus kekuatan pikiran. Olah Kebatinan berkaitan dengan pengolahan kekuatan kebatinan, ilmu-ilmu gaib kebatinan, dan disertai dengan landasan filosofi spiritual kebatinan, misalnya dalam dunia kebatinan kejawen ada cerita saudara kembar sedulur papat kalima pancer, filosofi dalam pewayangan, ilmu kasampurnan (kesempurnaan), konsep manunggaling kawula lan Gusti, dsb. Bagi orang-orang yang mempelajari kebatinan, berbagai cerita dalam filosofi kebatinan spiritual tersebut di atas adalah dasar tuntunan untuk berperilaku (budi pekerti), tuntunan kerohanian, sasaran / tujuan pencapaian ilmu dan bumbu cerita spiritual kebatinan. Pengetahuan gaib atau tentang kejadian-kejadian yang akan datang, dsb, seringkali didapatkan dari ilham atau bisikan gaib / wangsit (dari kegaiban sukmanya / roh sedulur papatnya). Tetapi banyak para pemula (termasuk para praktisi kebatinan yang sebenarnya keilmuan kebatinannya masih tingkat dasar) yang bisa bercerita tentang hal-hal filosofis di atas, tetapi sebenarnya mereka sendiri belum sampai pada kemampuan untuk mengetahui sendiri kebenarannya, dan banyak orang yang bisa melihat gaib, tetapi belum tentu tahu kesejatian dari apa yang dilihatnya, apalagi yang hanya sekedar 'ngecap' saja, seolah-olah mereka benar sudah menguasai dan mengetahui sendiri kebenarannya. Mereka yang mendalami suatu olah kebatinan, biasanya juga memahami aspek spiritual dari olah kebatinan yang ditekuninya. Tetapi aspek spiritual yang lebih tinggi biasanya tidak ditekuni, karena biasanya hanya berkonsentrasi pada aspek spiritual yang terkait dengan apa yang sedang dijalani saja. Tetapi para tokoh kebatinan, yang menemukan konsep-konsep kebatinan, yang kemudian mengajarkannya kepada murid-murid atau para pengikutnya, biasanya telah menguasai aspek spiritual dari kebatinannya secara mendalam, berbagai cerita dalam filosofi spiritual kebatinan yang tersebut di atas bukan hanya menjadi dasar tuntunan untuk berperilaku (budi pekerti), sasaran / tujuan pencapaian ilmu dan bumbu cerita kebatinan spiritual, tetapi mereka memiliki kemampuan untuk mengetahui sendiri kebenarannya, dan biasanya mereka juga menguasai aspek spiritual lain yang lebih tinggi. Olah Spiritual berkaitan dengan pengolahan kekuatan spiritual manusia, kemampuan mengetahui sesuatu yang gaib, asal-usul tentang sesuatu, kejadian-kejadian pada masa lalu atau kejadian-kejadian yang akan datang, sampai pada kemampuan mengetahui sesuatu yang tidak tampak mata dan berdimensi gaib tinggi. Dalam mempelajari sesuatu, dengan olah laku spiritual orang akan mempelajari bukan hanya sebatas kulitnya saja, tetapi juga sampai kepada hakekat kesejatiannya. Biasanya seseorang menekuni dunia spiritual sebagai kelanjutan dari laku kebatinannya, biasanya adalah laku kebatinan ketuhanan, yang kemudian dilanjutkan menjadi laku spiritual pencarian ketuhanan. Dengan demikian dari laku kebatinan dan spiritualnya itu orang tersebut menguasai sekaligus kekuatan kebatinan dan spiritual, dan kekuatan sukmanya juga berasal dari kekuatan kebatinan dan spiritual tersebut. Bagi orang-orang yang sudah menekuni tahapan spiritual, berbagai cerita dalam filosofi spiritual kebatinan yang tersebut di atas bukan hanya menjadi dasar tuntunan untuk berperilaku (budi pekerti), sasaran / tujuan pencapaian ilmu dan bumbu cerita kebatinan spiritual, tetapi mereka sendiri bisa memiliki kemampuan untuk mengetahui sendiri kebenarannya. Biasanya orang-orang yang sudah mendalami sisi spiritual dari sesuatu dan mampu menguasainya, walaupun hanya sebagian saja, akan lebih banyak diam, tidak pamer atau menonjolkan diri, karena mereka sendiri sadar lebih mengetahui sesuatu daripada orang lain, dan seringkali dianggap lebih baik kalau diam, tidak pamer. Diperibahasakan seperti ilmu padi : " makin berisi makin merunduk ". Inilah yang kemudian menjadi suatu kebijaksanaan yang bersifat kesepuhan. Banyak orang yang baru mempelajari sesuatu ilmu, baru sepotong atau baru sebatas kulitnya saja sudah sesumbar seolah-olah ilmunya sudah mumpuni. Air beriak tanda tak dalam. Tetapi orang yang sudah dalam ilmunya biasanya lebih memilih diam dan diam-diam dia dapat mengukur kedalaman / ketinggian ilmu orang lain. Orang 'berisi' yang memilih diam, biasanya ilmunya lebih dapat berkembang, karena dia memiliki banyak waktu untuk memperhatikan lingkungan dan belajar dari kehidupan sehari-hari ataupun dari pengalaman orang lain. Kebanyakan orang hanya ingin mempraktekkan ilmunya saja dan mempertunjukkan ilmunya, sehingga dirinya dipandang hebat, tapi tidak berusaha mengembangkannya, apalagi setelah berpisah dari gurunya. Dengan demikian orang tersebut tidak akan bisa mencapai tingkatan seperti gurunya atau melebihinya. Apabila suatu saat nanti orang tersebut mempunyai murid, dan perilakunya itu berlaku sama pada murid-muridnya nanti, maka dunia keilmuan semakin lama akan semakin surut. Padahal seharusnya setiap murid harus melebihi gurunya, sehingga dunia keilmuan akan berkembang terus. Kesadaran itu yang seringkali tidak dimiliki oleh kebanyakan orang. Olah Kebatinan dan Spiritual Laku kebatinan dan spiritual biasanya merupakan sesuatu yang tidak terpisahkan, menjadi satu kesatuan yang dilakukan bersama-sama. Spiritualitas yang tinggi biasanya adalah hasil dari laku kebatinan dan spiritual seseorang dalam rangka pencarian ketuhanan. Biasanya seseorang menekuni dunia spiritual sebagai kelanjutan dari laku kebatinannya, biasanya adalah laku kebatinan ketuhanan, yang kemudian dilanjutkan menjadi laku spiritual pencarian ketuhanan. Dengan demikian dari laku kebatinan dan spiritualnya itu orang tersebut menguasai sekaligus kekuatan kebatinan dan spiritual, dan kekuatan sukmanya juga berasal dari kekuatan kebatinan dan spiritual tersebut. Biasanya walaupun proses laku yang dijalani oleh seseorang adalah olah kebatinan, hasilnya akan merupakan kombinasi dari kebatinan dan spiritual. Dalam setiap sisi kebatinan yang ditekuni seseorang selalu terkandung makna spiritual yang juga harus dikuasai. Dan dalam penggunaan kekuatan kebatinan biasanya juga disalurkan melalui kekuatan pikiran, sehingga biasanya orang-orang yang menekuni kebatinan, laku kebatinannya itu bukan hanya membentuk kekuatan kebatinan, tapi juga membentuk kekuatan gaib spiritual. Dan biasanya para tokoh kebatinan dan para praktisi kebatinan, orang-orang yang benar-benar menekuni kebatinan, biasanya mempunyai kemampuan spiritual juga. Pada jaman dulu, di Jawa, kehidupan manusia kental berhubungan dengan kesaktian. Pada tingkat kesaktian yang tinggi seseorang melatih keilmuannya selain dengan olah kanuragan dan tenaga dalam, juga dilambari dengan kekuatan kebatinan. Laku prihatin, berpuasa bahkan tapa brata akan mengisi sehari-hari lakunya. Karena itu orang-orang jaman dulu yang menekuni kebatinan dan spiritual biasanya adalah juga orang-orang yang berilmu kesaktian tinggi, yang sudah melewati masa-masa pelatihan olah kanuragan dan tenaga dalam. Bahkan banyak kemudian yang pada masa tuanya mengaso meninggalkan keduniawiannya, mandito, dan menepi, menjadi seorang panembahan atau pertapa, untuk lebih menekuni dunia kerohanian ketuhanan. Karena itu seorang panembahan atau pertapa biasanya adalah orang-orang yang mumpuni dalam ilmu kesaktian, hanya saja kemudian kesaktiannya itu tidak kelihatan, karena mereka lebih mengedepankan sikap sebagai seorang yang sudah mandito, yang lebih menekuni dunia kerohanian. Tetapi tidak semua orang yang menjalani olah kebatinan, maka dia juga menjalani olah spiritual. Pada jaman dulu, di Jawa, ketika manusia masih hidup di jaman kesaktian, kekuatan kebatinan merupakan sumber utama kekuatan yang melandasi kesaktian kanuragan. Kebanyakan laku olah kebatinan mereka ditujukan untuk meningkatkan kesaktian kanuragan, laku kebatinannya tidak secara khusus dilakukan untuk mempelajari olah spiritual. Karena itu kebanyakan laku spiritual yang tinggi dijalani oleh orang-orang yang sudah menepi, yang sudah tidak lagi mengedepankan olah kesaktian untuk lebih mengedepankan laku kebatinan ketuhanan, yang dilanjutkan dengan laku spiritual ketuhanan. Spiritualitas yang tinggi biasanya adalah hasil dari laku kebatinan dan spiritual seseorang dalam rangka pencarian ketuhanan. Seseorang yang menjalani laku kebatinan akan merasakan kekuatan kebatinannya di dada. Sesuai penguasaan dan pencapaiannya kekuatan kebatinannya itu akan mengisi kekuatan tangan, kaki, tubuh, menjadi kekuatan gaib yang melipatgandakan kesaktian seseorang. Selain itu kegaiban sukma dari laku kebatinannya akan membentuk dirinya menjadi seseorang yang linuwih dan waskita. Pada penggunaannya selain kekuatan itu digunakan sebagai kekuatan yang mengisi tubuh, kekuatan itu juga dipusatkan di kepala, menjadi kekuatan spiritual. Dalam proses awal laku kebatinan-spiritual, seseorang memusatkan perhatiannya secara batin, mengedepankan rasa dan kebatinan. Pada proses selanjutnya, orang itu memusatkan perhatiannya di kepala, mempertegas apa yang ada di "awang-awang", untuk menindaklanjuti ide / ilham dan bisikan gaib / wangsit untuk mempelajari lebih lanjut kesejatian spiritual dari sesuatu yang sedang dijalani. Selanjutnya berdasarkan semua ide / ilham tersebut ia akan melanjutkan pencariannya sampai ke dimensi spiritual yang lebih tinggi. Karena itu kebanyakan laku kebatinan dan spiritual seseorang akan menciptakan suatu kemampuan untuk mengetahui sesuatu yang sifatnya tinggi bagi orang kebanyakan, yang mengantarkannya menjadi seorang yang linuwih dan waskita. Dalam laku pencarian spiritual itu olah kebatinan dan olah spiritual dilakukan secara bersama-sama, sehingga laku kebatinan dan laku spiritual menjadi satu kesatuan laku yang tidak dapat dipisahkan. Yang membedakan pencapaian masing-masing orang hanyalah sejauh mana laku kebatinan dan spiritual itu dilakukan oleh seseorang dan seberapa besar minat seseorang mempelajari apa yang menjadi interest-nya. Selain itu pencapaian setiap orang juga dipengaruhi oleh "kecerdasan batin"-nya dan kepekaan batinnya untuk mendapatkan ide / ilham atau wangsit sebagai bahan untuk ditindaklanjuti. Energi di cakra ubun-ubun kepala dan cakra mahkota akan bekerja dengan sendirinya mengikuti proses laku spiritual orang tersebut. Dengan demikian laku olah spiritual biasanya dijalani seseorang bersama-sama atau merupakan kelanjutan dari laku kebatinan, sehingga olah spiritual itu sebenarnya bukanlah suatu jenis ilmu yang berdiri sendiri yang dipelajari secara tersendiri, tetapi sebenarnya berhubungan dan menjadi satu kesatuan dengan olah kebatinan dan merupakan tindak lanjut dari laku kebatinan. Dengan demikian seseorang yang menjalani laku spiritual biasanya adalah bagian dan kelanjutan dari laku kebatinannya dan seseorang yang menjalani laku kebatinan biasanya juga menguasai tingkat spiritualitas tertentu sesuai pencapaian spiritualnya pada bidang interest-nya masing-masing. Begitu juga dalam laku melatih energi kekuatan spiritual, biasanya juga dijalani dengan kombinasi kebatinan. Pada jaman dulu orang-orang yang sedang khusus menjalani laku kebatinan dan spiritual biasanya akan melakukannya dengan jalan menyepi, berpuasa, semadi, atau tapa brata. Selain dilakukan dengan tujuan mendapatkan pencerahan spiritual yang terkait dengan kesaktian atau dunia spiritual, kekuatan dari laku kebatinan dan spiritual mereka itu akan menambah tinggi kekuatan kesaktian mereka dan sekaligus juga menambah tinggi kekuatan gaib kebatinan dan spiritual mereka. Di dalam halaman-halaman bertema Meditasi Energi atau dalam halaman berjudul Pembersihan Gaib 4, Penulis sudah menuliskan beberapa contoh metode sederhana meditasi energi dengan sugesti kebatinan-spiritual. Jika seseorang menguasai pemahaman tentang olah energi, olah kebatinan dan olah spiritual, maka energi yang berhasil dihimpun dari laku meditasi kebatinan spiritual itu bisa diolah menjadi energi kekuatan kanuragan, energi kekuatan kebatinan atau energi kekuatan spiritual, juga bisa diolah menjadi kekuatan sukma / roh yang berasal dari kekuatan sugesti kebatinan / spiritual. Dalam laku meditasi energi, energi yang berhasil dihimpun dari alam (energi potensial) jika sudah diolah menjadi bentuk energi kekuatan kanuragan, atau kekuatan kebatinan / spiritual, kemudian akan menjadi berbeda sifat dan karakteristiknya, tidak sama lagi dengan energi aslinya yang dari alam, mengikuti bentuk pengolahannya. Energi alam sifatnya halus, besar dan berlimpah, tetapi tidak padat dan tidak tajam. Jika energi alam itu hanya dihimpun saja di dalam tubuh, maka kemudian akan menjadi energi potensial yang sewaktu-waktu bisa digunakan dalam aktivitas tertentu (biasanya kekuatannya akan muncul sendiri tanpa disengaja). Tetapi jika seseorang menguasai teknik penggunaan energi, maka energi potensial itu akan dapat digunakan untuk banyak tujuan penggunaan energi, bisa untuk pengobatan gaib, pagaran gaib, pembersihan gaib atau untuk menyerang kekuatan mahluk halus sampai yang kekuatannya setingkat dengan energi potensial itu. Energi ini berguna sekali untuk orang-orang yang aktif secara fisik, para pesilat, olah ragawan, dsb, yang jika mahir menguasai tekniknya akan bisa dengan seketika menyerap energi alam untuk menambah kekuatannya dan mengisi kembali tenaganya yang sudah habis terkuras (recharge). Jika berhasil disatukan dengan energi tubuh, akan menjadikan tubuh seseorang terasa bertenaga, padat dengan energi. Metode ini berguna sekali untuk orang-orang yang aktif secara fisik, para pesilat, olah ragawan, dsb, yang jika mahir menguasai tekniknya akan bisa dengan seketika menyerap energi alam untuk menambah kekuatannya sehingga tubuhnya terasa padat bertenaga dan untuk mengisi kembali tenaganya yang habis terkuras (recharge). Jika berhasil disatukan dengan tenaga dalam dan cakra-cakra tubuh, yang diolah bersama dengan pengolahan tenaga dalam, akan memperbesar energi tenaga dalam seseorang. Jika berhasil disatukan dengan kekuatan kebatinan, energinya akan menjadi besar dan padat, diolah dengan olah kebatinan yang mengedepankan kekuatan di dada. Selain murni untuk kemampuan kebatinan, energi kebatinan ini juga dapat diolah untuk mempertinggi kekuatan kanuragan seseorang (menggantikan kekuatan tenaga dalam atau dikombinasikan dengan kekuatan tenaga dalam). Jika berhasil disatukan dengan kekuatan spiritual, energinya akan menjadi halus tetapi tajam, diolah dengan olah spiritual yang mengedepankan kekuatan pikiran (dan visualisasi). Kekuatan spiritual ini lebih banyak bersifat kekuatan gaib yang tajam yang dapat disalurkan melalui kekuatan pikiran. Dalam laku meditasi tersebut, kekuatan energi potensial di dalam tubuh bisa diolah menjadi kekuatan fisik / kanuragan, atau diolah dengan sugesti kebatinan supaya menjadi energi gaib yang besar dan padat, atau diolah dengan sugesti spiritual supaya menjadi energi gaib yang tajam. Contoh lain, jika energi itu dijadikan pagaran gaib, dengan sugesti kebatinan diolah supaya energi pagarannya menjadi besar dan padat, dan dengan sugesti spiritual diolah supaya energi pagarannya menjadi tajam, sehingga kesudahannya energi pagarannya akan menjadi besar, padat dan tajam, yang hasilnya akan jauh berbeda dengan pagaran energi yang hanya berbentuk bola atau perisai energi saja, tetapi energinya tidak besar, tidak padat dan tidak tajam, yang akan mudah ditembus walaupun oleh serangan gaib yang rendah kekuatannya. Lambang-Lambang Pencapaian Spiritual Bila anda memiliki kemampuan untuk melihat gaib, dan bila kemampuan anda itu sangat tajam dan dalam, anda akan dapat melihat suatu lingkaran cahaya, yang biasa disebut halo, di belakang kepala orang-orang yang sudah menekuni tahapan olah spiritual. Halo ini adalah pancaran cahaya aura dari kekuatan spiritual yang telah dicapai oleh seseorang. Semakin luas / lebar lingkarannya menandakan kuatnya spiritualitasnya. Selain kekuatan spiritualitas yang ditandai oleh luas lingkarannya, ada bentuk tanda lain dari halo yang melambangkan tingkat dimensi pengetahuan gaib yang telah dicapai oleh seseorang, yaitu warna dari cahaya halo tersebut. Tingkatan dimensi pengetahuan gaib ini terutama terkait dengan hal-hal gaib tingkat tinggi yang tidak dapat diketahui bila hanya mengandalkan kemampuan berpikir saja, kebatinan saja atau mengandalkan kemampuan melihat gaib dengan cakra mata ketiga saja, seperti untuk mendeteksi dan mengetahui keberadaan mahluk halus berdimensi tinggi seperti dewa dan buto, pengetahuan gaib tentang dewa dan wahyu dewa, dan untuk mengetahui ada tidaknya suatu wahyu pada diri seseorang yang kewahyon, atau pengetahuan tentang kesejatian hidup dan pengetahuan tentang kesejatian Tuhan (walaupun mungkin hanya sebatas 'Cahaya' -Nya saja). Warna cahaya lingkaran halo sesuai urutan tingkatannya adalah sbb : 1. Warna Ungu. 2. Warna Kuning. 3. Warna Emas (warna emas adalah tingkatan tertinggi). Biasanya pancaran cahaya halo di belakang kepala seseorang sangat sulit dilihat, termasuk oleh orang-orang yang bisa melihat gaib, apalagi kalau warna sinarnya tipis, tidak tebal. Biasanya pancaran cahaya halo ini hanya dapat dilihat oleh orang yang kemampuan melihat gaibnya sangat tajam dan dalam. Tetapi lingkaran halo yang warnanya tebal (kuat) mungkin akan lebih mudah dilihat daripada yang pancaran sinarnya tipis. Tebal - tipisnya warna cahaya lingkaran halo itu melambangkan kedalaman pengetahuan spiritual yang dikuasai seseorang sesuai tingkatan pengetahuannya masing-masing. Sinar lingkaran halo berwarna kuning dan emas menandakan bahwa orang tersebut sudah menjalani tingkatan olah pengetahuan spiritual dimensi yang tertinggi, yaitu spiritual ketuhanan, biasanya dilakukan dalam rangka pencarian ketuhanan. Laku spiritual ketuhanan ini dijalani dengan laku spiritual untuk menemukan "Sosok" Tuhan, bukan dengan mempelajari atau mendalami suatu agama, bukan juga dengan mewirid / membacakan doa atau amalan doa. Uraian di atas adalah uraian mengenai lambang-lambang pencapaian spiritualitas seseorang. Yang menjadi kekuatan energi spiritual seseorang adalah kepadatan energi di cakra ubun-ubun kepala dan cakra mahkota. Bila dihubungkan dengan mahluk halus, energi kekuatan spiritual ini bukan hanya dapat untuk menghadapi mahluk halus kelas rendah seperti dedemit dan jin kelas bawah, tetapi juga bisa digunakan untuk berhadapan dengan kekuatan mahluk gaib tingkat tinggi yang lebih daripada buto. Berikut ini Penulis menuliskan tips praktis untuk latihan memperkuat energi kebatinan dan spiritual yang kekuatannya dipusatkan di kepala. Dalam proses awal laku kebatinan-spiritual, seseorang memusatkan perhatiannya secara batin, mengedepankan rasa dan kebatinan. Pada proses selanjutnya, orang itu memusatkan perhatiannya di kepala, mempertegas apa yang ada di "awang-awang", untuk menindaklanjuti ide / ilham dan bisikan gaib / wangsit untuk mempelajari lebih lanjut kesejatian spiritual dari sesuatu yang sedang dijalani. Selanjutnya berdasarkan semua ide / ilham tersebut ia akan melanjutkan pencariannya sampai ke dimensi spiritual yang lebih tinggi. Karena itu kebanyakan laku kebatinan dan spiritual seseorang akan menciptakan suatu kemampuan untuk mengetahui sesuatu yang sifatnya tinggi bagi orang kebanyakan, yang mengantarkannya menjadi seorang yang linuwih dan waskita. Dalam tulisan berjudul Menayuh Keris dan Olah Rasa dan Kebatinan. Penulis sudah menuliskan langkah-langkah praktis olah rasa dan melihat gaib secara batin. Setelah dalam latihan itu anda dapat menerima gambaran sosok halusnya, kemudian fokuskan batin (memfokuskan batin, bukan pikiran) untuk mempertegas gambaran sosok halusnya, sehingga kemudian dapat terlihat sosoknya secara mendetail. Kalaupun anda tidak bisa melihat sosoknya secara mendetail, minimal anda bisa tahan kuat lama tidak putus berfokus batin kepada sosok halusnya (sambil diajak berkomunikasi). Dengan cara itu saja anda akan bisa merasakan beban yang berat di kepala (di dahi / mata dan di ubun-ubun), yang jika sudah terlatih dan terbiasa nantinya kekuatan energi di kepala (cakra di ubun-ubun kepala) akan meningkat kekuatannya. Kekuatan energi di kepala itu pada tingkatan tertentu akan memunculkan suatu gambaran gaib lingkaran halo (aura energi) yang tebal-tipisnya auranya dan lebar-sempitnya lingkaran halo itu akan sesuai dengan pancaran aura energi dari kekuatan energi cakra di kepala anda (tetapi gambaran halo itu belum berwarna). Jika anda mampu fokus pada sosok-sosok halus tingkat tinggi, seperti bangsa jin yang kesaktiannya tinggi, atau sosok halus yang berdimensi tinggi seperti dewa, maka gambaran halo di kepala anda akan menampakkan warna, sejalan dengan kemampuan anda fokus pada hal-hal gaib yang berdimensi tinggi. Cakra mahkota akan terbentuk dengan sendirinya jika anda sudah masuk ke dunia spiritual, sudah menyelami dunia kegaiban berdimensi tinggi, yang bukan hanya sebatas kemampuan melihat gaib, tetapi juga untuk mendapatkan pengetahuan-pengetahuan yang bersifat kegaiban tingkat tinggi, seperti mengenai kesejatian dewa dan wahyu dewa, rahasia kehidupan manusia setelah kematian, dan pencarian "Sosok Tuhan". Terbentuknya cakra mahkota, warna halo dan lebarnya lingkaran halo akan sejalan dengan pencapaian anda. Contoh tokoh manusia yang telah mencapai tingkatan kebatinan dan spiritual tingkat tinggi adalah Budha Gautama, dengan lingkaran halo berwarna kuning dan tepi lingkarannya berwarna emas. Budha Gautama adalah seorang bangsawan yang telah meninggalkan keduniawiannya untuk menjalani panggilan hidup sebagai seorang spiritualis yang menerangi orang lain agar menjadi lebih baik kualitas kepribadiannya sebagai manusia. Seorang spiritualis sejati, yang karena panggilan hidupnya, telah menjalani berbagai macam laku prihatin dan tirakat dan telah meninggalkan semua pamrih keduniawian untuk mencapai tujuannya. Beliau telah mencapai tahapan "Pencerahan" setelah mengenal sifat-sifat Tuhan dari "Cahaya" -Nya dan karenanya kemudian juga mengetahui banyak rahasia kehidupan, sehingga menjadi seorang yang "Tercerahkan" dan mendedikasikan dirinya sesuai panggilan hidupnya. Sesuai pencapaiannya itu juga segala keilmuan kesaktian kanuragan, kebatinan dan spiritualnya menjadi seperti "bertumbuh-bertambah", karena beliau telah menguasai sisi filosofis kesejatian dari keilmuannya, menjadi seorang yang digdaya, linuwih dan waskita, jiwa dan raganya. Karenanya, beliau menjadi seorang yang memiliki kesaktian "super" dibandingkan manusia lain, semasa hidupnya di dunia maupun sukmanya di alam roh. Dan atas dedikasinya pada panggilan hidupnya itu telah menjadikannya seorang tokoh manusia yang memiliki hikmat kebijaksanaan kesepuhan yang digunakannya untuk menerangi dan mengayomi orang lain. Dewi Kuan Im adalah salah satu dewa yang telah memberinya wahyu keilmuan dan spiritual, dan beliau mengetahui itu. Karena itu beliau sangat menghormati sang Dewi. -------------- Di negara India dan sekitarnya, yang sampai sekarang masih tetap sebagai wilayah dengan budaya kebatinan dan spiritual tertinggi nomor 1 di dunia, ada banyak sekali ajaran tentang keilmuan kebatinan dan spiritual. Salah satunya adalah ajaran pengolahan kekuatan spiritual dalam bentuk energi kundalini, yang banyak dilakukan dengan cara yoga dan meditasi. Dalam proses pembelajaran meditasi kundalini diajarkan cara membuka cakra-cakra tubuh, dari cakra yang paling dasar sampai cakra mahkota. Keilmuan membuka cakra-cakra tubuh dan pengendalian kundalini diajarkan sebagai pelajaran tingkat lanjut, untuk orang-orang yang sebelumnya telah menjalani keilmuan batin / spiritual dan tenaga dalam / kanuragan, sebagai pelengkap, dan sebagai upaya melipat-gandakan besarnya energi tubuh, bukan untuk orang awam yang belum mengerti apa-apa tentang kundalini. Tujuan utama pembukaan cakra-cakra tubuh tersebut adalah untuk mengolah energi yang dihasilkan oleh cakra-cakra tersebut untuk kesehatan dan vitalitas, juga untuk menambah kekuatan tenaga dalam, kesaktian gaib dan olah spiritual. Pembukaan cakra-cakra tersebut tidak dikhususkan untuk melihat gaib. Dengan telah terbukanya cakra di dahi tidak berarti seseorang langsung dapat melihat alam gaib, dan dengan telah terbukanya cakra mahkota tidak berarti seseorang langsung dapat mengetahui seluk-beluk alam dunia spiritual. Untuk dapat melihat gaib sugesti pembukaan cakranya haruslah untuk kemampuan melihat gaib, dan pengetahuan spiritual haruslah dipelajari sendiri berdasarkan proses “pencarian spiritual”. Seseorang yang ingin memiliki kemampuan tertentu yang terkait dengan pembukaan cakra-cakra energi tersebut harus datang ke tempat-tempat membuka dan mengolah cakra yang sesuai dengan tujuan niatnya, karena masing-masing cakra tubuh harus dibuka dan diolah dengan cara / sugesti sendiri-sendiri sesuai masing-masing tujuannya. - Bila ditujukan untuk pengolahan energi, maka sugesti pembukaannya haruslah untuk pengolahan energi. - Bila ditujukan untuk melihat gaib, maka sugesti pembukaannya haruslah untuk kemampuan melihat gaib. - Bila ditujukan untuk olah spiritual, maka sugesti pembukaannya haruslah untuk tujuan olah spiritual. Awalnya suatu pengetahuan spiritual dapat diterima dari ajaran orang lain atau dari cerita di masyarakat, tetapi kemudian harus dicari sendiri kebenarannya. Segala kegaiban dan rahasia yang tidak terungkap melalui indera manusia, yang hanya bisa dirasakan secara batin, itulah yang harus dipelajari, dari kegaiban tingkat rendah sampai kegaiban tingkat tinggi. Seberapa kuat ketekunan dan olah spiritual yang dilakukan seseorang akan menentukan tingkat kekuatan spiritualnya (yang ditandai dengan lebar / luas lingkaran halo di belakang kepalanya), dan seberapa dalam dan tingginya dimensi pengetahuan yang telah dicapainya akan menentukan tingkat pengetahuan spiritual yang berhasil dicapainya (yang ditandai dengan warna dari lingkaran halo di belakang kepalanya). Setelah seseorang dapat mendeteksi dan membuktikan sendiri kebenarannya, barulah dia benar menguasai spiritual itu. Cakra di ubun-ubun kepala dan cakra mahkota akan terbuka dengan sendirinya mengikuti perkembangan spiritual seseorang. Jadi dengan telah terbukanya cakra mahkota tidak berarti seseorang langsung mengetahui seluk-beluk alam spiritual (misalnya yang dibuka dengan cara meditasi kundalini). Tetapi dengan telah terbukanya cakra mahkota akan mempermudah seseorang menyerap dan menghimpun intisari energi alam spiritual dan mempermudah mempelajari dunia spiritual. Dapat diibaratkan seperti seseorang yang mencari-cari makanan untuk dimakannya. Setelah ditemukannya makanan itu dan dia akan memakannya, maka otomatis mulutnya akan terbuka dengan sendirinya untuk menerima makanan itu. Berbeda dengan orang yang sudah sejak awal membuka mulutnya. Sekalipun mulutnya sudah terbuka, tidak secara otomatis makanan akan masuk sendiri ke mulutnya dan dia bisa kenyang. Makanan itu harus dicarinya terlebih dahulu. Setelah ditemukannya, barulah dia membuka mulutnya untuk memakannya. Tanda-tanda cakra mata ketiga mulai terbuka adalah ketika pada saat meditasi (mata terpejam) seolah-olah kita seperti melihat kabut putih tebal. Sesudah itu akan kelihatan gelap gulita. Sesudah itu barulah, dengan mata tetap terpejam, kita mulai bisa melihat sosok-sosok halus di dalam kegelapan. Kalau sudah terlatih nantinya sosok-sosok halus itu akan tampak lebih jelas dan kita dapat melihatnya dengan mata terbuka, tidak lagi harus dengan mata terpejam. Tanda-tanda cakra di ubun-ubun kepala mulai terbuka adalah ketika kita memikirkan atau menerawang gaib akan terasa ada tekanan di ubun-ubun kepala. Tapi itu baru cakra di ubun-ubun kepala. Di atas kepala masih ada cakra mahkota. Cakra mahkota akan terbuka dengan sendirinya mengikuti perkembangan spiritual seseorang, setelah cakra di ubun-ubun kepala terbuka. Cahaya dan bola energi bisa dihasilkan dengan kekuatan pikiran, tapi hanya bisa dilihat secara gaib. Itulah yang diajarkan dalam pelatihan meditasi kundalini. Dalam pembelajaran meditasi kundalini energi yang dihasilkan digunakan untuk membuka cakra-cakra tubuh yang kemudian dapat juga digunakan untuk menambah kekuatan tenaga dalam / kanuragan atau untuk menambah kekuatan kebatinan / spiritual. Sebenarnya itu pelajaran tingkat tinggi, pelajaran tingkat lanjut, yang diajarkan kepada seseorang yang sudah menguasai olah kanuragan, tenaga dalam / kundalini / prana dan kebatinan. Jadi seperti sekarang diajarkan kepada masyarakat umum dan awam, seringkali pesertanya bingung energinya mau digunakan untuk apa ? Dan karena pelajaran tingkat dasar untuk pemula tidak lebih dulu diajarkan, kemudian dapat muncul kejadian yang biasa disebut kundalini syndrome.



referensi: filosofi kebatinan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

stroom09@gmail.com

KLINIK CENAYANG STROOM09

KLINIK CENAYANG STROOM09
KLINIK CENAYANG STROOM09

pengunjung

RENTAL MOBIL CIREBON

RENTAL MOBIL CIREBON
RENTAL MOBIL CIREBON,TAXI ONLINE CIREBON,SEWA MOBIL CIREBON MINAT HP/WA :089537731979

Total Tayangan Halaman