koleksi ilmu-ilmu hikmah,kisah 2 tokoh sufi.teknologi tips n trik dll

Sabtu, Maret 09, 2013

burung cendet




tren cendet berkualitas
Nagen di tangkringan
Apabila dicermati, semua ini dipengaruhi beberapa faktor. Mulai dari pasokan burung, harga, informasi, hingga kreativitas event organizer (EO) penyelenggara lomba burung itu sendiri. Tanpa disadari, hal ini juga membentuk tren kualitas cendet yang berbeda di setiap daerah atau wilayah.
Secara umum, kriteria kualitas cendet yang paling disukai saat ini:
  • Rajin bunyi
  • Volume benar-benar tembus, kristal, dan tajam
  • Memiliki tonjolan (lagu-lagu kecil) yang bervariasi
  • Memiliki tembakan dahsyat (speed rapat, tanpa banyak jeda / spasi)
  • Gayanya bagus: tidak banyak bergerak atau meloncat, nagen di atas pangkringan, kepala gela-gelo ke kiri-kanan, lalu bunyi sambil mendongakkan kepala ke atas.
Untuk bisa memiliki kriteria yang bagus terkait dengan kualitas suara, tentu cendet harus memiliki nafas yang panjang. Ini tergantung karakter dasar burung, perawatan harian, dan asupan makanan. Sedangkan kriteria yang terkait dengan gaya lebih dipengaruhi oleh karakter dasar dan perawatan harian.
Yang sering berbeda antara daerah yang satu dan daerah lain adalah jenis tembakan. Di Bali, misalnya, cendet mania lebih menyukai burung dengan tembakan gereja tarung, yang dibawakan dengan speed rapat. Adapun suara belalang kurang disukai.
Setidaknya, hal ini terungkap melalui pernyataan Widodo, salah seorang juri di Bali, ketika diwawancari Agrobur. “Cendet yang ngecer gerejaan cenderung stabil atau nancep sepanjang lomba. Burung-burung seperti ini selalu tampil all out,” ujarnya.
Lain halnya jika cendet lebih mengandalkan tembakan belalang. Mungkin terlihat lebih bertenaga dan menonjol, tetapi begitu nembak biasanya burung langsung bengong alias lebih sering ngetem. Bahkan Om Widodo mengatakan, tembakan belalang sudah kuno di Bali. Berbeda dari tembakan burung gereja yang seolah tak akan pernah berhenti.
tren burung cendet jawara
GAYA CENDET JAWARA: Nagen di atas tangkringan, kemudian mengeluarkan bunyi sambil mendongakkan kepalanya ke atas.
Hal ini berbeda dari kecenderungan di Lampung, atau beberapa wilayah lain di Sumatera. Gaung cendet di Bumi Sumatera memang tak semeriah di Jawa dan Bali. Demikian pula dengan tren kualitas suaranya. Di wilayah ini, tembakan jangkrik dan belalang justru lebih disukai. Bahkan ini menjadi kriteria utama juri dalam memberikan penilaian terhadap cendet saat berlomba.
Tren di Sumatera, menurut hasil pengamatan Agrobur, sebenarnya hampir sama dengan di DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, dan Jawa Timur yang merupakan gudangnya cendet jawara.
Apapun perbedaan jenis tembakannya, penilaian juri terhadap performa cendet tetap mengacu kepada irama lagu. Nah, tren irama lagu inilah yang akan selalu berbeda dari waktu ke waktu. Ya, namanya juga tren, kalau stagnant juga membosankan.
Dengan demikian, kualitas seekor cendet akan ditentukan saat burung berlaga di lapangan, dengan ciri-ciri rolingan, tembakan menonjol, dan nancep selama penilaian. Cendet yang memiliki kriteria seperti itu, ditambah speed rapat serta penampilan yang stabil dan tenang, kini mulai dilirik dengan harga yang cenderung naik.
Di Bali, misalnya, cendet jawara kualitas latber sering di-take-over hingga menembus angka Rp 25 juta. Bahkan untuk kualitas nasional bisa mencapai Rp 75 juta. Jadi, silakan berlomba-lomba mencetak cendet dengan kualitas seperti itu. Soal apakah suara cendet mau dinikmati sendiri, atau didesain menjadi juara agar bisa dbeli dengan harga tinggi, itu tergantung kebijakan Anda sendiri.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar

stroom09@gmail.com

KLINIK CENAYANG STROOM09

KLINIK CENAYANG STROOM09
KLINIK CENAYANG STROOM09

pengunjung

RENTAL MOBIL CIREBON

RENTAL MOBIL CIREBON
RENTAL MOBIL CIREBON,TAXI ONLINE CIREBON,SEWA MOBIL CIREBON MINAT HP/WA :089537731979

Total Tayangan Halaman