koleksi ilmu-ilmu hikmah,kisah 2 tokoh sufi.teknologi tips n trik dll

Sabtu, Maret 09, 2013

DAWUHE KH. HASYIM ASY 'ARI



Bismillah...

NU adalah organisasi masyarakat
terbesar di Indonesia. Semua kita
tahu bahwa Ormas ini didirikan
oleh KH. Hasyim Asy'ari
rahimahullah. Akhir-akhir ini,
sebagian tokoh dan masyarakat
NU tidak lagi mengindahkan sikap
tegas pendiri, khusunya sikap
beliau terhadap aliran Syi'ah
Rafidhah Imamiyah. Maka ada
baiknya, kita sama-sama
mengingatkan mereka, agar
kembali kepada Khittah NU yang
otentik dan asli.
Kitab yang dinukil dan
diterjemahkan dalam "Irsyad Al-
Saari fi jam’i Mushonnafaat al-
Syekh Hasyim Asy’ari", karya KH.
Hasyim Asy’ari, terdapat beberapa
untaian perkataan tokoh pendiri
Nahdhatul Ulama (NU) ini tentang
kesesatan kaum Syi’ah, yang telah
mencaci-maki dan mengkafirkan
para sahabat Nabi Muhammad
shallallahu 'alaihi wasallam.
***
Berikut perkataan KH. Hasyim
Asy’ari terkait Syi’ah:
“Dan diantara mereka ada kaum
rofidhoh (syi’ah) yang mencaci-
maki Sayyidina Abu Bakar dan
Umar radhiyallahu 'anhuma dan
mereka membenci sahabat-
sahabat (nabi), dan secara
berlebih-lebiha n (ghuluw)
terhadap Sayyidina Ali dan ahlul
bait radhiyallahu 'anhum. Sayyid
Muhammad berkata dalam syarah
al-Qomus (tentang Syi’ah): Dan
sebagian mereka (Syi’ah) telah
sampai pada kekafiran dan zindiq,
semoga Allah melindungi kita dan
kaum muslimin darinya”.
Dan Qodhi 'Iyadh berkata dalam
kitab "as-Syifa: dari Abdullah bin
Mughaffal radhiyallahu 'anhu
berkata: “Takutlah kepada Allah
akan sahabatku, janganlah kalian
menjadikan mereka sebagai
sasaran (hujatan). Barang siapa
yang mencintai mereka, maka
akupun akan mencintainya dengan
cintaku, dan barangsiapa yang
menyakiti mereka, maka mereka
menyakiti aku. Dan barangsiapa
menyakiti aku, maka
sesungguhnya dia telah menyakiti
Allah. Dan barangsiapa menyakiti
Allah, maka aku khawatir Dia akan
mengazabnya.” (hal 11).
Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: “Janganlah
kalian mencaci maki sahabatku,
karena barangsiapa mencaci
mereka, maka baginya laknat Allah,
malaikat dan seluruh manusia,
Allah tidak akan menerima darinya
ibadah wajib maupun
sunnah.” (hal 11).
Dan beliau, Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: “Janganlah
kalian mencaci maki sehabatku,
sesungguhnya akan datang suatu
kaum di akhir zaman yang mencaci
maki mereka, maka janganlah
kalian menshalati (jenazah)
mereka, dan jangan shalat
bersama mereka, dan jangan
kalian menikah dari mereka, dan
jangan duduk bersama mereka,
jika mereka sakit janganlah kalian
menjenguknya.” (hal 11)
Beliau shallallahu 'alaihi wasallam
juga bersabda: “Barangsiapa
mencaci maki sahabatku, maka
pukullah dia.” (hal11).
Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam telah menyatakan
bahwa, mencela dan menyakiti
mereka berarti menyakiti beliau
shallallahu 'alaihi wasallam dan
menyakiti beliau adalah hukumnya
haram, beliau bersabda:
“Janganlah kalian menyakitiku
dengan menyakiti sahabatku,
karena sesungguhnya menyakiti
mereka adalah menyakitiku.” Dan
beliau bersabda, “Janganlah kalian
menyakitiku dengan menyakiti
Aisyah.” Dan beliau bersabda
tentang Fatimah radhiyallahu
'anha: “dia (Fatimah) adalah
bagian dari diriku, sehingga
akupun merasa sakit apabila ia
merasakan sakit.”
Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: “Tanda
keimanan adalah mencintai kaum
anshor, dan tanda kemunafikan
adalah membenci mereka.” (hal
17).
Dan dari Jabir radhiyallahu 'anhu
secara marfu’: “Mencintai Abu
Bakar dan Umar adalah bagian
dari iman, dan membenci mereka
adalah kekafiran, dan barangsiapa
yang mencaci maki sahabat-
sahabat ku, maka baginya laknat
Allah, dan barangsiapa yang
menjagaku dengan menjaga
(kehormatan) sahabatku, niscaya
aku akan menjaganya pada hari
kiamat.” (hal 17).
“Maka wajiblah bagi setiap
mukallaf untuk mencintai keluarga
nabi dan seluruh sahabatnya yang
Arab maupun non-Arab, dan
janganlah dia menjadi seperti
KHAWARIJ yang membenci ahlul
bait sehingga tidak bermanfaat
bagi mereka kecintaan mereka
terhadap sahabat. Dan tidak pula
seperti ROFIDHAH (syi’ah) yang
membenci sebagian sahabat,
sehingga tidak berguna bagi
mereka kecintaan mereka
terhadap ahlul bait…” (hal 17).
“Dan sesungguhnya di periode
terakhir masa sahabat, telah terjadi
penyimpangan dari kaum
Qadariyah, yaitu Ma’bad al-Juhani
dan pengikutnya, dan para
sahabat telah berlepas diri dari
mereka seperti Abdullah bin Umar
dan Jabir serta Anas dan yang
lainnya radhiyallahu 'anhum.
Kemudian setelah itu menyusul
penyimpangan lainnya sedikit
demi sedikit sampai sempurna
menjadi 72 golongan sesat dan
golongan ke-73 mereka adalah
Ahlussunnah Wal Jama'ah, dan
mereka itulah golongan yang
selamat.
Maka apabila ada yang bertanya,
apakah golongan-golong an sesat
bisa diketahui? Maka jawabannya
adalah: sesungguhnya kita
mengetahui perpecahan dan induk
golongan-golong an tersebut, dan
sesungguhnya setiap golongan
terpecah menjadi golongan-
golong an (yang lain) walaupun
kita tidak mengetahui nama dari
golongan-golong an tersebut serta
madzhabnya”. (hal 24).
“Dan induk (semua) golongan
adalah Haruriyah, Qadariyah,
Jahmiyah, Murji’ah, Rofidhoh
(Syi’ah) dan Jabariyah dan
sebagian ulama rahimahumullah
mengatakan: induk golongan-
golong an sesat adalah keenam
golongan tersebut, dan masing-
masing terpecah menjadi 12
golongan sehingga menjadi 72
golongan”. (hal 24)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

stroom09@gmail.com

KLINIK CENAYANG STROOM09

KLINIK CENAYANG STROOM09
KLINIK CENAYANG STROOM09

pengunjung

RENTAL MOBIL CIREBON

RENTAL MOBIL CIREBON
RENTAL MOBIL CIREBON,TAXI ONLINE CIREBON,SEWA MOBIL CIREBON MINAT HP/WA :089537731979

Total Tayangan Halaman