Riwayat singkat
Mursyid Thoriqoh Qodiriyyah wan Naqsyabandiyyah
“SYEIKH TOLHAH BIN THOLABUDDIN”
1. Lahir di Desa Trusmi, kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon diperkirakan tahun 1825.
2. Ayahnya
bernama KH. Tolabuddin, lahir di Desa Trusmi putera dari KH. Radpuddin
keturunan Pangeran Trusmi putera Sunan Gunungjati.
3. Mengikuti
pendidikan agama, diawali di Pesantren Rancang (pesantren ayahnya),
kemudian melanjutkan ke Pesantren Ciwaringin (semuanya masih diwilayah
Kabupaten Cirebon) kemudian melanjutkan ke Pesantren Lirboyo di
Ponorogo-Jawa Timur, kemudian meneruskan di Gresik-Jawa Timur, dari
Gresik pulang dahulu mengajar di Pesantren Rancang membantu ayahnya.
Selanjutnya pergi menunaikan ibadah Haji dan terus mukim di Mekkah,
mempelajari Tasawuf dan Thoriqoh dari Syekh Ahmad Khatib Sambas Ibn.
Abdul Gaffar khusus tentang Thoriqoh Qodiriyyah Naqsyabandiyyah (TQN)
hingga mencapai kedudukan sebagai wakil Talqin dan membantu Syekh Ahamad
Khatib Sambas beberapa waktu lamanya.
4. Diperkirakan tahun 1873 kembali dari Mekah mengajar di Pesantren Rancang.
5. Sekitar tahun 1876 mendirikan pesantren di Begong, Desa Kalisapu, Kabupaten Cirebon.
6. Ditangkap
oleh aparat keamanan colonial Belanda di Cirebon sekitar tahun 1889
atas tuduhan menghina Ratu Belanda dan mempersiapkan perlawanan
pemerintah kolonial Belanda.
7. Berangkat
ke Mekah untuk kedua kalinya, kembali dari Mekah berhenti beberapa
waktu lamanya di Singapura kerena kapalnya rusak. Sempat memberi
pelajaran tentang TQN di Singapura.
8. Dari
pernikahan dengan isteri-isterinya dikaruniai anak 18 laki-laki, 8
perempuan dan punya cucu 69 orang (sebagian kecil masih hidup)
9. Menjadi
penasehat dan pembimbing keagamaan di Kesultanan Kasepuhan Cirebon,
Bupati Kuningan 1892 dan bagi para pejabat tinggi pemerintahan dan para
bangsawan di Cirebon.
10. Meniggal dunia tahun 1935 dimakamkan di komplek pemakaman Gunung Jati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
stroom09@gmail.com