Panji ini dibawa tentara Cirebon ketika menaklukan Sunda Kelapa pada 1527 M dibawah
pimpinan Fadillah Khan.
1. Terdapat tulisan “Bismillah” dalam panji tersebut terdapat pula Surah Al Ikhlas untuk
menunjukan keagungan Allah SWT.
2. Dua bintang yang mengandung 8 sisi, yang melambangkan Muhammad dan Fatimah.
3. Diantara “Bismillah” dan dua bintang terdapat dua gambar singa kecil dan besar dan
pedang bercabang dua yang melambangkan pedang Zulfikar milik Sayyidina Ali.
4. Setelah pedang Zulfikar terlihat singa besar, yaitu Asadullah, alias singa Tuhan. Di dalam
bahasa Indonesia singa Ali diterjemahkan dengan “macan Ali”.
5. Raja-raja Islam Jawa sangat meyakini hakikat nur Muhammad sehingga dalam setia
peperangan selalu mengharapkan keberkahan. Karena itu logo-logo Ahlulbait as selalu
tampak dalam setiap Bendera raja-raja Cirebon.
Panji kebesaran Macan Ali ini dibawa saat menyerang Sunda Kelapa
Pasukan Cirebon & Demak yang dipimpin ulama kharismatik Tu Bagus Pasei atau Fadillah
Khan (Fatahillah atau Faletehan) yang juga menantu Kanjeng Sunan Gunung Jati ini terdiri
dari armada Angkatan Laut Sarwajala dipimpin oleh Ki Ageng Bungko, Angkatan Darat
Yudha Laga dipimpin oleh Pangeran Cirebon, dan pasukan khusus Singa Bharwang
Jalalullah yang terdiri dari para pendekar harimau dipimpin oleh Adipati Cangkuang, serta
sepasukan pendekar cadangan yang dipimpin oleh Adipati Keling, kemudian berangkat ke
Sunda Kalapa dengan menaiki perahu Bantaleo dengan panji kebesaran kerajaan Cirebon
Macan Ali, dan panji kerajaan Demak yang bergambar pedang menyilang bertuliskan
kalimat syahadat dipimpin oleh Patih Yudhanagara.
Dan beliau dengan ribuan orang pasukannya meraih kemenangan dan berhasil mengusir
pasukan Portugis dari Sunda Kelapa pada bulan Juni 1527 yang kemudian dirubah namanya
menjadi Jayakarta cikal bakal DKI Jakarta. Jadi yang mendirikan Jakarta itu.. ya Kerajaan
Cirebon & Demak
sumber:Elang M Rakhmat Rakhmat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
stroom09@gmail.com