koleksi ilmu-ilmu hikmah,kisah 2 tokoh sufi.teknologi tips n trik dll

Minggu, Januari 26, 2014

PERBEDAAN ANTARA ENGGAN DAN SOMBONG

 PERBEDAAN ANTARA ENGGAN DAN SOMBONG

Enggan adalah tidak mau mengerjakan sesuatu padahal ia mampu, sedangkan sombong adalah merasa dirinya lebih baik dari orang lain, walaupun kenyataannya demikian. Sifat « Enggan « di sini, secara bobot dosanya tentu di bawah sifat « sombong « . Akan tetapi pertanyaannya adalah kenapa di dalam ayat tersebut « enggan « di dahulukan daripada ‘ sombong « ? Paling tidak ada dua jawaban :

1/ Yang pertama : karena sifat « enggan « di sini sangat nampak, jika dibandingkan dengan sifat « sombong « . Iblis yang enggan sujud, akan segera diketahui manakala dia tidak mau sujud, berbeda dengan ‘ sombong « , karena sifat ini terdapat di dalam hati saja , tidak mudah seseorang untuk menebaknya.

2/ Yang kedua : ayat di atas ingin menerangkan sikap masing-masing dari Malaikat dan Iblis ,ketika mendapatkan perintah Allah swt. Kedua sikap tersebut akan bisa dibedakan dengan jelas, manakala Iblis enggan untuk bersujud.

Muhyiddin ibnu ‘Arabi, yang juga dikenal dengan nama Ibnu Suraqah dan Syaikhul Akbar, dilahirkan di Murcia, Spanyol Tenggara pada tanggal

17 Ramadan 560 H/ 28 Juli 1165 M, dan meninggal di Damaskus, Syria, pada tahun 638H/1240 M. Ibn ‘Arabi adalah tokoh sufi yang sangat berpengaruh hampir di seluruh dunia Islam hingga sekarang. Dia terkenal dengan ajaran wahdatul-wujud-nya. Diantara karyanya adalah Kitab Futuhat Al-Makkiyyah,yang ditulis di Mekah sejak tahun 598 H hingga tahun 635 H. Karya-nya yang lain adalah Fusus Al-Hikam, yang diselesaikannya pada tahun 628 H. Jumlah seluruh tulisannya

menurut catatan Ibnu ‘Arabi sendiri ada 289 buah, besar maupun kecil ; tetapi kebanyakan telah hilang. Diantara ajaran Ibnu Arabi adalah:

- Hamba adalah Tuhan (tercantum dalam kitab Ibnu Arabi, Fushush Al-Hikam, 92-93)

- Neraka adalah surga itu sendiri (Fushush Al-Hikam, 93-94).

- Perbuatan hamba adalah perbuatan Allah itu sendiri. (Fushush Al-Hikam 143).

- Fir’aun adalah mu’min dan terbebas dari siksa neraka. (Fushush Al-Hikam, 181).

- Wanita adalah Tuhan (Fushush Al-Hikam, 216).

- Fir’aun adalah Tuhan Musa. (Fushush Al-Hikam, 209).

- Semua ini adalah Allah, tidak ada nabi/rasul atau malaikat. Allah adalah manusia besar. (Fushush Al-Hikam, 48).

- Allah membutuhkan pertolongan makhluk. (Fushush Al-Hikam, 58-59).

Oleh karena sebegitu drastisnya penyimpangan yang ditampilkan Ibnu Arabi, maka 37 ulama telah mengkafirkannya atau memurtadkannya. Diantara yang mengkafirkan Ibnu Arabi itu adalah ulama-ulama besar yang dikenal sampai kini, mereka itu adalah : - Ibnu Daqieq Al-‘Ied (w 702 H), Ibnu Taimiyah (w 728 H), Ibnu Qayyim Al-Jauziyah (w 751 H), Qadhi ‘Iyadh (w 744 H), Al-‘Iraqi (w 826 H), Ibnu Hajar Al-‘Asqalani (w 852 H), Al-Jurjani (w 814 H), Izzuddin Ibn Abdis Salam (w 660 H),- An-Nawawi (w 676 H),- Adz-Dzahabi (w 748 H), Al-Balqini (w 805 H).

Salah satu buku Ibnu Arabi yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia adalah buku “ Risalah Ruh Al-Quds fi Muhasabah Al-Nafs.” ( Menakar Jiwa Yang Suci, Introspeksi Jiwa ) yang diterbitkan oleh penerbit Hikmah, Mizan Group , (lihat : http://media.isnet.org/islam/Iqbal/Ahmadiyah/NabiAkhir.html, http://swaramuslim.net/more.php?id=A209_0_1_0_M, lihat juga : buku “ Jawaban Tuntas untuk Dr. Nurcholish Madjid tentang Ibnu Arabi dan Setan Masuk Surga, Yayasan Islam Al-Qalam, 1407 H, hlm. 20, dan lihat juga buku “ Aliran dan Paham Sesat di Indonesia” , Hartono M. Jaiz )

Lihat tafsir Syekh Utsaimin, tafsir Sya’rawi : 1/ 254

Lihat tafsir Sya’rawi : 1/ 254

Imam Qurtubi menyebutkan ijma’ ulama bahwa sujud malaikat kepada Adam bukanlah sujud untuk menyembah . ( tafsir Qurtubi : 1/ 201, lihat juga tafsir Fakhru rozi : 1/ 493 )

HR Ibnu Majah no : 1852 , di dalam sanadnya ada kelemahan. Di dalam riwayat lain disebutkan bahwa Rosululah saw bersabda : ( “ Jika saya memerintahkan sujud manusia kepada manusia, niscaya saya perintahkan seorang istri sujud kepada suaminya, dan seorang perempuan tidak akan sempurna ketika melaksanakan hak Allah sehingga ia menunaikan hak suaminya, bahkan kalau suaminya memintanya, sedang dia sedang di atas “ Qatab “ , dia tidak boleh menolaknya .) “ Qatab “ menurut Imam Qurtubi adalah kursi yang dikhususkan untuk bersalin / melahirkan . ( Lihat tafsir Qurtubi : 1/ 201-202 , juga tafsir Ibnu Katsir : 1/ 125 , tafsir Fakhru Rozi : 1/ 494 )

Lihat tafsir Syekh Utsaimin.

Lihat tafsir Adwaul Bayan.

Lihat Tafsir Sya’rawi : 1/ 257

HR Muslim , Kitab : Al Iman , no : 147-149

Lihat Tafsir Qurtubi : 1/ 203 , Para ulama menyebutkan empat macam kekufuran, diantaranya adalah kufru al ‘inad wa al istikbar ( kafir karena enggan dan sombong ) seperti kafirnya Iblis . Berkata Syekh Hafidh bin Ahmad Al Hakami : Kufur ini hakikatnya adalah : “ tidak dengan mengingkari perintah Allah untuk bersujud, akan tetapi sang Iblis menantangnya dan menohok perintah tersebut . “ ( lihat 200 Soal Jawab dalam Aqidah , Syekh Hafidh bin Ahmad Al Hakami, hlm : 224-225 , lihat juga : Aqidah Tauhid, DR. Sholeh bin Fauzan, hlm : 81 . )

Lihat Tafsir Qurtubi : 1/ 204 , tafsir Ibnu Katsir : 1/ 125

Lihat Tafsir Qurtubi : 1/ 203

Lihat Tafsir Al Alusi “ Ruh Al Ma’ani “ : 1/ 231.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

stroom09@gmail.com

KLINIK CENAYANG STROOM09

KLINIK CENAYANG STROOM09
KLINIK CENAYANG STROOM09

pengunjung

RENTAL MOBIL CIREBON

RENTAL MOBIL CIREBON
RENTAL MOBIL CIREBON,TAXI ONLINE CIREBON,SEWA MOBIL CIREBON MINAT HP/WA :089537731979

Total Tayangan Halaman