koleksi ilmu-ilmu hikmah,kisah 2 tokoh sufi.teknologi tips n trik dll

Senin, Februari 03, 2014

K.H. Achmad Burhanuddin, Bukateja, Purbalingga

Setiap Jum’at Pahing malam Sabtu Pon, Majelis Ta’lim dan Mujahadah Nighayatul Mustaghfirin Kecamatan Buka­teja, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, mengadakan mujahadah akbar di Masjid Agung Nurul Falah Kecamatan Bukateja, diikuti jama’ah yang datang dari daerah Purbalingga dan sekitarnya.

Acara mujahadah itu, yang banyak di­ikuti  jama’ah Nahdlatul Ulama Keca­matan Bukateja, tidak saja diikuti warga Buka­teja, tapi juga warga nahdhliyin dari Kabupaten Cilacap, Banjarnegara, Ba­nyumas dan sekitarnya.

Acara berlangsung selepas shalat Isya. Biasanya acara dimulai dengan shalat dan dzikir bersama, baru dilanjut­kan dengan mauizhah hasanah. Namun lain pada malam Sabtu tanggal 3 Mei 2013, acara mujahadah majelis dzikir Nighayatul Mustaghfirin langsung diisi dengan taushiyah oleh K.H. Achmad Bur­hanuddin, pengasuh Panti Asuhan Al-Khaerat, Desa Majasari, Kecamatan Bukateja, Kabupaten Purbalingga.

Dalam kesempatan itu K.H. Achmad Burhanuddin menyampaikan pentingnya bulan Rajab. Bulan Rajab itu adalah bu­lan yang amat diberkahi oleh Allah SWT, se­hingga Rasulullah SAW berdoa, ”Allahumma barik lana fi Rajab wa Sya’ban wa ballighna Ramadhan (Ya Allah, berkahi kami di bulan Rajab dan Sya’ban, dan sampaikan kami pada bulan Ramadhan).”

Selanjutnya K.H. A. Burhanuddin, yang kerap disapa oleh jama’ah ”Eyang Bur”, memberikan ijazah wirid harian pada bulan Rajab kepada jama’ah. Pada awal bulan Rajab mulai tanggal 1-10 wirid hariannya adalah Subhanal Ahadish Shamad. Pada tanggal 11-20 bulan Ra­jab wiridnya Subhanal Hayyul Qay­yum. Dan pada akhir bulan Rajab dari tanggal 21-30 Rajab wiridnya adalah Subhanal­lahur Ra’uf.

Ini adalah amalan-amalan yang baik untuk dunia dan akhirat. Inilah amalan-amalan untuk cepat mendapat ampunan dari Allah SWT. ”Mereka yang mendapat ampunan dari Allah SWT itu menjadi ca­lon penghuni surga,” kata K.H. Achmad Burhanuddin.

Pada zaman Rasulullah SAW ada orang kafir yang kaya, muda, dan gan­teng. Namanya Hidyatuts Tsalabi. Ra­sulullah SAW selalu berdoa kepada Allah SWT agar ia masuk Islam. Tak lama berselang, Hidayatuts Tsalabi men­dapat hidayah dari Allah SWT ka­rena terpesona melihat keluhuran akhlaq Rasulullah SAW, ia akhirnya mengucap syahadat. Rasulullah SAW sangat ber­bahagia. Orang kafir yang masuk Islam dijamin Allah SWT mendapat ampunan dan masuk surga.

Amalan kedua agar mendapat am­pun­an Allah SWT yakni taubat.

Amalan yang ketiga adalah beramal dengan ikhlas.

Amalan keempat yakni menyempur­na­kan wudhu pada waktu-waktu yang dingin. Misalnya pada malam hari di saat orang-orang banyak tidur.

Amalan kelima yaitu menanti shalat jama’ah setelah melakukan shalat sun­nah.

Amalan yang keenam adalah me­laku­kan puasa sunnah di bulan Rajab. ”Rasulullah SAW bahkan sering ber­puasa secara berturut-turut selama tiga bulan, mulai Rajab, Sya’ban, dan Ra­madhan, ini karena keagungan pada bu­lan-ulan itu, agar mendapat ampunan Allah SWT,” kata Eyang Bur.

Bulan Rajab, dua bulan menjelang bu­lan Ramadhan, adalah bulan taubat.

Tak terasa sudah satu setengah jam K.H. Achmad Burhanuddin menyam­pai­kan taushiyah kepada jama’ah. Sekitar pukul 21.30 acara berlanjut dengan sha­lat Hajat dan mujahadah bersama untuk memohon kepada Allah SWT agar hajat-hajat jama’ah terkabul, dipimpin oleh K.H. Mukhlasin dari Majasari, Bukateja, Kabupaten Purbalingga.

Acara mujahadah di Majelis Ta’lim Nighayatul Mustaghfirin Kecamatan Bukateja ini berlangsung rutin, selapan­an hari, tiap hari Jum’at Pahing malam Sabtu Pon, dengan penceramah ber­ganti-ganti.



Siap Menghadapi Tantangan Zaman

K.H. Achmad Burhanuddin adalah so­sok yang begitu sederhana. Ia kelahir­an Bukateja 9 November 1960.

Sampai tahun 1973 ia mengenyam pendidikan dasar di Bukateja. Selepas itu ia melanjutkan pendidikan ke Pondok API Tegalrejo di bawah asuhan K.H. Abdur­rahman Chudhary sampai tingkat Tsana­wiyah. Dari tahun 1985 ia melan­jut­kan pendidikan tingkat Aliyah di Pon­pes Tang­gir, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, di bawah asuhan K.H. Soim Muslih.

Putra keempat dari delapan bersau­dara H. Soleh dan Hj. Rodiyah ini, sele­pas menuntut ilmu, mulai pertengahan 1980-an mulai memberikan ta’lim di wila­yah Bukateja dan sekitarnya. Mulai ta­hun 1990 ia membuka panti asuhan anak yatim piatu di Desa Majasari, Ke­camatan Bukateja, Al-Khaerat. Saat ini panti Al-Khaerat mempunyai lembaga Ta­man Pendidikan Al-Qur’an Al-Huda khusus bagi santri-santri yang ingin meng­hafal Al-Qur’an.

Panti Al-Khaerat ini memang khusus untuk anak yatim piatu dan santri-santri yang ingin belajar agama. Yayasan panti ini di bawah binaan Habib Ali bin Umar Alquthban, Syuriah Majelis Wakil Ca­bang Nahdlatul Ulama Kecamatan Bukateja, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah.

Anak-anak asuhannya memang di­didik bekal agama yang kuat agar men­jadi generasi bangsa yang siap meng­hadapi tantangan zaman. Selain dididik materi agama Islam, seperti nahwu, sha­raf, balaghah, akhlaq, tauhid, fiqih, juga dibekali dengan pendidikan keterampil­an, yakni ilmu-ilmu cara berkebun, ber­tani, beternak, termasuk perikanan.

Kepada santri senior, bapak empat putra ini, satu perempuan dan tiga laki-laki, mengajar kitab-kitab berat, Ihya Ulumiddin, Tafsir Jalalayn, Fathul Wah­hab, dan Shahih Bukhari.

Menurut ketua Musta’syar Jami’ah Ma­jelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama Kecamatan Bukateja, Kabupaten Purba­lingga, Jawa Tengah, ini tantangan dak­wah sekarang semakin berat karena per­gaulan bebas memang merajalela, khu­susnya di kalangan generasi muda. “Ka­renanya peran majelis ta’lim, masjid, dan pesantren menjadi sangat penting, untuk memfilter arus kebudayaan global,” kata­nya menutup perbincangan.

sumber:
Aji Setiawan, Bukateja
majalah alkisah.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

stroom09@gmail.com

KLINIK CENAYANG STROOM09

KLINIK CENAYANG STROOM09
KLINIK CENAYANG STROOM09

pengunjung

RENTAL MOBIL CIREBON

RENTAL MOBIL CIREBON
RENTAL MOBIL CIREBON,TAXI ONLINE CIREBON,SEWA MOBIL CIREBON MINAT HP/WA :089537731979

Total Tayangan Halaman