Nama burung chickadee dan titmouse mungkin masih asing di telinga
kita. Maklum, kedua jenis burung ini hanya dijumpai di benua Amerika.
Dulu, mereka sempat dimasukkan dalam genus Parus, atau marga dari gelatik
batu. Para ahli taksonomi lalu memisahkannya dalam dua genus
tersendiri, yaitu Poecile dan Baeolophus, meski tetap berada dalam
keluarga Paridae. Artikel ini membahas ragam dan suara chickadee serta
titmouse, untuk menambah wawasan kita bersama.
Marga Poecile
Burung chickadee terdiri atas 15 spesies. Sebagian spesies mempunyai penampilan yang mirip dengan gelatik batu (Parus major), sehingga wajar kalau para ahli sempat memasukkannya dalam genus Parus. Adapun gelatik batu sendiri mempunyai 34 subspesies, termasuk gelatik wingko (Parus major minor) yang cukup popular di Indonesia.
Dari 15 spesies burung chickadee, lima di antaranya cukup popular di kawasan Amerika, yaitu :
Semua jenis burung titmouse berada dalam genus Baeolophus. Penampilannya jauh berbeda dari gelatik batu, karena punya jambul. Inilah yang menjadi alasan kuat mengapa para ahli taksonomi burung memisahkan mereka dari marga Parus. Secara keseluruhan ada lima spesies burung yang termasuk dalam genus Baeolophus, yaitu:
—
Carolina chickadee ( Poecile carolinensis )
Nama spesies ini diberikan oleh James Audobon, seorang ornithologist berdarah AS-Prancis saat berada di South Carolina. Burung ini mendiami hutan campuran di Amerika Serikat, mulai dari New Jersey hingga ke selatan Kansas, Florida, hingga Texas.
Mereka bersarang di lubang pohon. Terkadang pasangan burung caroline chickadee menempati bekas sarang burung pelatuk. Ada kemungkinan terjadi kawin silang antara burung ini dan black-capped chickadee, sehingga sangat sulit diidentifikasi.
Marga Poecile
Burung chickadee terdiri atas 15 spesies. Sebagian spesies mempunyai penampilan yang mirip dengan gelatik batu (Parus major), sehingga wajar kalau para ahli sempat memasukkannya dalam genus Parus. Adapun gelatik batu sendiri mempunyai 34 subspesies, termasuk gelatik wingko (Parus major minor) yang cukup popular di Indonesia.
Dari 15 spesies burung chickadee, lima di antaranya cukup popular di kawasan Amerika, yaitu :
- Carolina chickadee ( Poecile carolinensis )
- Black-capped chickadee ( Poecile atricapillus )
- Mountain chickadee ( Poecile gambeli )
- Chestnut-backed chickadee ( Poecile rufescens )
- Boreal chickadee ( Poecile hudsonicus )
Semua jenis burung titmouse berada dalam genus Baeolophus. Penampilannya jauh berbeda dari gelatik batu, karena punya jambul. Inilah yang menjadi alasan kuat mengapa para ahli taksonomi burung memisahkan mereka dari marga Parus. Secara keseluruhan ada lima spesies burung yang termasuk dalam genus Baeolophus, yaitu:
- Bridled titmouse (Baeolophus wollweberi)
- Oak titmouse (Baeolophus inornatus)
- Juniper titmouse (Baeolophus ridgwayi)
- Tufted titmouse (Baeolophus bicolor)
- Black-crested titmouse (Baeolophus atricristatus)
—
Carolina chickadee ( Poecile carolinensis )
Nama spesies ini diberikan oleh James Audobon, seorang ornithologist berdarah AS-Prancis saat berada di South Carolina. Burung ini mendiami hutan campuran di Amerika Serikat, mulai dari New Jersey hingga ke selatan Kansas, Florida, hingga Texas.
Mereka bersarang di lubang pohon. Terkadang pasangan burung caroline chickadee menempati bekas sarang burung pelatuk. Ada kemungkinan terjadi kawin silang antara burung ini dan black-capped chickadee, sehingga sangat sulit diidentifikasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
stroom09@gmail.com