Alkisah ada seorang pemuda bernama Baridin yg pekerjaanya membajak sawah
dan dari pekerjaanya ini dia dapat menghidupi orang tua yg tinggal
ibunya ini Ibunya bernama embok wangsih baridin sangat menyayangi ibunya
,suatu hari ketika Baridin sedang membajak sawah dia melihat gadis
cantik rupawan dialah yg bernama Ratminah anak seorang juragan tanah yg
kaya raya yg bernama bapak Dam,Ratminah adalah kembang desa yg banyak di
taksir para anak juragan kaya raya.
Cuma sayang di balik kecantikannya Ratmina punya sifat sombong dan kasar pada orang lain,Yg namanya cinta tak memandang kaya atau miskin,
Baridin mencoba menggoda Ratminah tapi karena kesombonganya Baridin yang jelek dan miskin di hina habis-habisan sampai Ratminah berucap "nyen kelakon isun bagen edane"(dari pada kesampean jadi istri mending gila) walau di hina karena cinta Baridin berlapang dada.
Semenjak itu baridin telah jatuh cinta pada Ratminah yg cantik jelita,Baridin memohon pada embok wangsi agar melamar Ratminah
Dengan agak terpaksa embok Wangsih menuruti keinginan putra simata wayangnya untuk melamar Ratminah,tapi apa lacur Bapak Dam yg orang trkaya dan Ratminah yg sombong mengusir embok Wangsih dan menurut kisah di guyurnya kepala embok Wangsih dengan kopi oleh Ratminah
Dengan muka dan rambut penuh kopi embok Wangsih pulang dengan tangan hampa,Baridin yg melihat ibu tersayangnya di perlakukan tak baik oleh Ratminah merubah hati Baridin yg cinta jadi Benci,suatu hari Baridin menemui sang pertapa untuk membalas perlakuan Ratminah terhadap ibu yg sangat di sayanginya ,maka di berilah mantra Jaran goyang oleh sang pertapa
sebelum tindakan nekad Baridin sang pertapa berpesan untuk memikir ulang tindakanya
Tapi karena terlanjur benci Baridin menyanggupi puasa 40 hari dan terus merapal ajian mantra jaran goyang dan di lakukan di gubug tengah sawah.
Ketika hari ke 20 gegerlah seluruh desa anak tunggal bapak Dam yg bernama Ratminah gila dia selalu menyebut-nyebut Baridin
Pada hari ke 38 Ratminah datang ke gubug tengah sawah dimana Baridin sedang puasa dan merapal ajian jaran goyang ,Ratminah yg gila dan brambut awut-awutan itu memohon pada Baridin untuk mencintai dan menikahinya,Tapi Baridin menolak dan karena Ratmina yg sudah tidak kuat terus memohon di pangkuan Baridin akhirnya meninggal dunia ,sebenarnya Baridin menyesal tapi sudah terlambat,dan karena Baridin yang seharusnya puasa 40Hari dia justru tidak makan sama skali selama 40Hari akibatnya lambungnya tak kuat dan meninggal juga,sebelum meninggal Baridin berpesan ada para wanita yg cantik janganlah menolak cinta lelaki dengan kasar hingga menyakiti hatinya,tolak lah dengan baik-baik siapa tahu bisa jadi sahabat yg baik syukur-syukur jadi saudara
Sampe sekarang makam dua sijoli itu masih ada di tengah sawah desa Jagapura kabupaten Cirebon
Cuma sayang di balik kecantikannya Ratmina punya sifat sombong dan kasar pada orang lain,Yg namanya cinta tak memandang kaya atau miskin,
Baridin mencoba menggoda Ratminah tapi karena kesombonganya Baridin yang jelek dan miskin di hina habis-habisan sampai Ratminah berucap "nyen kelakon isun bagen edane"(dari pada kesampean jadi istri mending gila) walau di hina karena cinta Baridin berlapang dada.
Semenjak itu baridin telah jatuh cinta pada Ratminah yg cantik jelita,Baridin memohon pada embok wangsi agar melamar Ratminah
Dengan agak terpaksa embok Wangsih menuruti keinginan putra simata wayangnya untuk melamar Ratminah,tapi apa lacur Bapak Dam yg orang trkaya dan Ratminah yg sombong mengusir embok Wangsih dan menurut kisah di guyurnya kepala embok Wangsih dengan kopi oleh Ratminah
Dengan muka dan rambut penuh kopi embok Wangsih pulang dengan tangan hampa,Baridin yg melihat ibu tersayangnya di perlakukan tak baik oleh Ratminah merubah hati Baridin yg cinta jadi Benci,suatu hari Baridin menemui sang pertapa untuk membalas perlakuan Ratminah terhadap ibu yg sangat di sayanginya ,maka di berilah mantra Jaran goyang oleh sang pertapa
sebelum tindakan nekad Baridin sang pertapa berpesan untuk memikir ulang tindakanya
Tapi karena terlanjur benci Baridin menyanggupi puasa 40 hari dan terus merapal ajian mantra jaran goyang dan di lakukan di gubug tengah sawah.
Ketika hari ke 20 gegerlah seluruh desa anak tunggal bapak Dam yg bernama Ratminah gila dia selalu menyebut-nyebut Baridin
Pada hari ke 38 Ratminah datang ke gubug tengah sawah dimana Baridin sedang puasa dan merapal ajian jaran goyang ,Ratminah yg gila dan brambut awut-awutan itu memohon pada Baridin untuk mencintai dan menikahinya,Tapi Baridin menolak dan karena Ratmina yg sudah tidak kuat terus memohon di pangkuan Baridin akhirnya meninggal dunia ,sebenarnya Baridin menyesal tapi sudah terlambat,dan karena Baridin yang seharusnya puasa 40Hari dia justru tidak makan sama skali selama 40Hari akibatnya lambungnya tak kuat dan meninggal juga,sebelum meninggal Baridin berpesan ada para wanita yg cantik janganlah menolak cinta lelaki dengan kasar hingga menyakiti hatinya,tolak lah dengan baik-baik siapa tahu bisa jadi sahabat yg baik syukur-syukur jadi saudara
Sampe sekarang makam dua sijoli itu masih ada di tengah sawah desa Jagapura kabupaten Cirebon
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
stroom09@gmail.com