01. Adapun yang tersebut alam : Bumi dan langit ketujuh, beserta seisinya, surga dan neraka, sabda Allah, kedudukan-nya, tiada lain Illahi Allahtangala. maka disebut bahwa ilmu itu petunjuk adanya Hyang Suksma.
02/03/04/05/06. Tersebut bumi dan langit ke tujuh, bila di letakkan, dikembalikan kepada kedudukan Hyang Widdhi, yang juga tersebut dalam kitab, luasnya bumi ketujuh tidaklah lengkap, seperti dirham, uang, ketujuhnya terletak dalam nyiru, pastilah uang uang dan nyiru berbeda besarnya. Adapun singgasana Hyang Suksma, bila di letakkan kembali disebut Hyang Widdhi, seperti satu-satunya berada di tanah lapang luas, tiada makhluk yang tahu. Di tepi tempat kedudukan itu hanyalah Hyang Suksma, mengetahui tepian tempat kedudukan. Besamya alami, tak lain adalah ngaras yang bertepi yang disebut makhlukpun satu dengan alam, jisim pun demikian. Alam besarta yang disebut dahulu termasuk alam, kesemuanya tiada langgeng, bersifat fana. Diam dan bergerak, sakit dan enak, suka dan duka, tertawa dan duka hijau, kuning biru ungu dan putih. ltulah semua disebut ngaral. Bau busuk dan bau harum, segala yang berwarna dan berupa, yang bercahaya bersinar-sinar dan yang gemerlapan, yang suram sesamanya adalah ngaral smuanya, hanyalah Hyang Suksma yang tiada ngaral, zat mulia tiada memiliki banyak sifat.
070/8. Lebih banyak sifatnya tiada dapat dihitung. Lebih sedikit yang terdapat dalam kitab Taurat, hanyalah dua puluh. Mengenai sifat ini, wajiblah semua yang disebut mukmin membaca dan mempelajarinya dalam Taurat, bayan dan tesdik, sehingga tahu yang disebut Tuhan dan segala yang ada di dunia pasti jadi satu dengan Tuhan. Tempat kedudukan Hyang Widdhi pasti di luar hal-hal yang buruk. Dalam alam itu pastilah Tuhan yang agung, Yang Maha Kuasa, di atas lumut, di dalam samudera.
09/10/11. Di luar lumut adalah samudera, di dalam lumut pasti laut juga. Yang disebut iman, yang kedua: kasih sayang kepada malaekat janganlah sekali-kali ada yang mencaci makinya. Malaekat ada yang membuat hujan, ada yang membuat pohon-pohonan serta tumbuh-tumbuhan dari bumi. Malaekat adalah makhluk Tuhan. Siapa yang percaya kepada malaekat lebih tebal imannya. yang benci kepada malaekat dan mencela, mencerca dan mencaci maki, jadilah kafir orang itu. Ketahuilah bahwa malaekat banyak jumlahnya dan bermacam-macam. Ada yang bersayap satu, dua, tiga atau empat ada yang jadi utusan Nabi muhammad, ada yang besar kedudukannya.
12. Sedang tempat duduknya, ada yang melingkari tempat kedudukan Hyang Suksma. Ada yang menyakiti diri pribadinya, ada yang menjatuhkan air, ada yang menghembuskan angin, ada lagi malaekat kalanya memecah biji, setiap satu malaekat satu biji.
13. Setiap titik air hujan, satu malaekat. meskipun demikian tiada penuh sesak. Adapun badan halus demikian juga halnya. Banyaklah jumlahnya malaekat itu, ada yang menarik samudera, ada yang menarik bulan. Aada pula yang hanya berdiri.
14. Ada yang bersatu, ada pula yang selama-lamanya hanya bersholat. malaekat-malaekat itu ada yang menyamar sebagai hewan-hewan suci. Ada yang berupa manusia, hewan, berupa menjangan, kerbau , kambing, lembu, unta, kuda, burung, hewan segala.
15. Langit yang tersebut, dibuat dari manik-manik, jumerut hijau warnanya. langit yang ketiga dari emas, keempat dari perak yang putih.
16. Langit yang kelima dari masaru, keenam dari intan putih. Sejumlah langit-langit itu tiada disebut besarnya, hanyalah langit ketuiuh disebutkan: besarnya seperti peristiwa-peristiwa dalam empat tahun.
17. Adapun semua ada dua puluh ribu macam jumlahnya, tambah lima tahun lagi. Langit ketujuh sebagai cahaya yang tiada pada lllahi. Adapun langit itu bemama ngirabiyan, tingginya tiada terbilang. Sejumlah langit langit tersebut penuh dengan malaekat.
18/19/20. Ada yang menjaga manusia, ada yang mencatat segala dosa dan sembahnya para mukmin. Ada yang masuk dalam kalbu manusia, selama manusia itu berdikir. Bila berhenti berdikir, malaekat itupun pergi. Syaitanlah
yang mencegah dan masuklah syaitan itu ke dalam kalbu manusia. Adapun yang lama dengan itu, manusia beserta dikirnya, ialah: membaca Qur’an, sholat, kuat, tekun berdo’a, mendo’akan keselamatan para Nabi, para wali dan para mukmin, beserta puji-pujian, puji subkanalahi. Tersebut dalam kitab Atkiya : yang disebut jahil. Sesungguhnya jahil itu seperti sifat anjing menjelma dalam kalbu manusia. ltulah yang menghalang-halangi bila ada malaekat membawa rahmat.
21/22. Raklunat Yang Maha Mulia, yang akan masuk ke dalam kalbu manusia. si drengkin, jahil karyanya membatalkan rakmat, karena itu ingatlah selalu, sehingga si jahil tiada berada di kalbumu selalu. Bila jahil telah pergi dari kalbu manusia, datanglah lagi malaekat membawa rakhmat, masuk dalam kalbu manusia. Kkitab Juwahir menyebutkan : bila anda merasa panas, tempatnya dalam hati, itulah syaitan yang menjelma. Tidaklah syaitan itu berasal dari api neraka. Panas di hati, menembus merah padam di mata.
23/24. Maka merah kuning, karena berasal dari hati. Cerita kitab Juwahir, selanjutnya dari Qur’an di dalam surat rabilnasi : hendaklah anda ketahui, bahwa apabila malaekat itu berupa binatang, tidak akan berupa anjing kecil, serigala, tiada juga berupa kambing, babi hutan, babi. Malaekat tidaklah akan menyamar seperti itu. Setengah pandhita berkata : barang siapa orang Islam memanggil anjing dan babi hutan, yang, ikut memanggil pun jadilah orang kafir.
25. Khotbah jum’at berkata : manusia yang meninggalkan diri dari sholat lima waktu, adalah najis, lebih najis daripada najisnya anjing dan babi. Manusia yang bersholat haruslah dapat mencegah tiada berkumpul dengan orang yang meninggalkan diri dari sholat.
26. Imam yang ketiga: tekun mempelajari kitab Hyang Widdhi. Segala kitab dari Hyang Suksma yang diturunkan kepada para rasul, bejumlah seratus empat, kepda Nabi Adam sebanyak sepuluh, kepada Nabi Sis lima puluh enam banyaknya.
27. Nabi Idris tiga puluh. Nabi Ibrahim sepuluh, genap seratus jumlahnya. tersebut empat buah lainnya, kitab Tauret, kitab Jabur, lnjil dan Qur’an. Kitab Tauret kepada Nabi Musa.
28. Jabur kapada Nabi Dawud, lnjil kepada Nabi lsa. Qur’an kepada Nabi Muhammad. segala kitab tersebut, jelas perintah-nya, tiada pula berbeda, karena ke Nabiannya telah dimusyawarahkan dan telah diputuskan dalam taukhid.
29. Berkatalah seorang wali, Abu Hurairoh. Rumah yang dipakai membaca Qur’an, yang empunya jadi kaya tiada terhingga banyaknya, dan lagi kedatangan para malaekat, syaetan-syaetan keluar dari rumah.
30/31/32/33. Dalam khadis tabsirah, Abu Hurairoh, berkata rumah para mukmin yang tiada dipakai untuk itu, artinya khilaf atau melupakan Qur’an, yang empunya miskin, karena bendanya sedikit, para malaekat pergi yang datang masuk rumah syaetan-syaetan. Selanjutnya ki Sahid putera Kabib dari kangjeng, Nabi berkata: barang siapa mengucapkan lafal dalam Qur’an kelak akan sembuh dari siksa jauh dari akhirat; dan lagi akan mengurangi siksanya ayah dan ibu. Sekalipun ayah dan ibunya orang kafir, akan juga mengurangi siksanya. Selanjutnya ki Abdullah putera lbnu Umar berkata: barang siapa membaca Qur’an, akan mendapat pangkat tinggi dari Hyang Widdhi hingga seperti derajat Nabi, hanya berbeda wahyu. Nabi memiliki wahyu lahir wahyu batin.
34/35. Tidak hanya hafalnya kitab, menurut pendapatmu tampaknya sudah sesuai dengan keterangan hadish bahwa Al-Qur’an sebenarnya merupakan hal keutamaan. lman yang keempat : orang mukmin yang ingin tetap sebagai mukmin, hendaklah mencintai kepada semua rasul Tuhan dan para Nabi, wajib menghitung-hitung jumlah Nabi. Seratus ribu jumlahnya, tambah dua puluh empat ribu, jumlah Nabi seratus ribu, tambah dua puluh ribu, dan empat nambang.
36. Setengah pendeta berkata: para Nabi dan para rasul jumlahnya dua ratus ribu, dua puluh ribu lagi, lebihnya empat ribu. Anda tiada wajib hanya menghitung-hitung jumlah para. Nabi, tetapi diperintahkan mengagungkan-nya.
37. Tiada wajib hanya menyatakan menyebut jumlahnya satu persatu, hanya wajib mempercayai, mencintai dan meyakini para Nabi dengan benar-benar. Bila dada percaya, orang akan jadi kafir, janganlah ingkar, benci kepada satu kitab, satu kalimat pun janganlah.
38. Bila anda tiada percaya, mencerca dan mencaci makinya, mentertawakannya anda menjadi kafir. Siapa saja orangnya yang mencaci maki, menghina, mentertawakan Nabi dan malaekat, akhimya jadi kafir.
39/40/41. Sungguh kafir seperti halnya mencerca Hyang Widdhi para Ambiya dan Rasulullah. Nabi yang menjadi utusan,pesuruh Hyang Agung jumlahnya tiga ratus tiga belas, termasuk juga yang dua ratus dua puluh empat ribu. alkIsah para Nabi punya sareat atau peraturan enam jumlahnya. Nabi Adam yang pertama, diganti Nabi Nuh. Nabi Nuh diganti Nabi Ibrahim. Nabi Ibrahim diganti Nabi Musa. Nabi Musa diganti Nabi lsa putra Maryam. Nabi lsa diganti Nabi Muhammad Rasulullah selama lamanya tiada batas sampai kiamat.
42. Semua utusan, ketiga Nabi tersebut kemudian beserta yang tiga belas, dengan perantaraan malaekat Jibril memberi nasihat mendidik agama suci dari Hyang Agung dan manusia, Jin diajak ke sorga.
43. Nabi-Nabi itu lurus dan benar sabdanya. Mereka di jaga oleh Hyang Suksma, supaya jauh dari dosa besar dan kecil. Para Nabi yang menjadi rasul, semuanya manusia laki-laki bebas dan bukan budak, semuanya suci dan bukan bekas boyongan.
44. Yang memiliki wahyu batin dan wahyu ahir, misal Jeng Nabi Musa, wajahnya bersinar seperti bulan, tongkatnya bila dibuang jadi ular, ular yang besar sekali. banyak sekalilah mukjijat para Nabi rasul, lain-lain dan bermacam-macam.
45. Ada yang sangat hina dina. Tersebut dalam kitab Juwahir: para rasul keadaannya hina, fakir dan miskin. Selanjutnya kitab llbab berbunyi : dahulu Nabi Sulaiman kaya sekali tiada terhingga, itu di dalam lahir, batinnya bersatu dengan fakir miskin yang hina.
46/47. Tersebut dalam khadis tabsirah: dalam batin Nabi Sulaiman tiada terasa sama sekali kaya raya, karena kerap kali berkumpul dengan fakir miskin. Dalam kitab Juwahir disebutkan, bahwa makan Nabi Sulaiman tiada yang enak-enak, hanyalah apem jagung. Kangjeng Nabi Sulaiman dermawan, kasih sayang kepada sesama, bila memberi makan makanan yang enak-enak beserta yang indah-indah pemberiannya. Yang dimakan sendiri bukan yang enak-enak.
48/49. Kitab Juwahir menerangkan : orang Islam bila membuat rumah cukuplah sudah satu tiang tingginya. Kitab Atkiya dan Juwahir sepakat, sama-sama menyebut: bila rumah manusia terlalu besar, lebih dari enam tiang tinggi-nya, tiada lain akan menjadi milik pasek. Ada lagi sabda yang menambah: “hai manusia, apabila kamu membuat rumah terlalu besar, besarnya berlebih-lebihan, maka jadilah pasek, betul-betul pasek, tiada beragama, murtad. Arti berlebih-lebihan, tiang-tiangnya tinggi, lebih tinggi daripada enam hasta. barang siapa menghina kitab ini, betul-betul jadi kafir. Buda namanya orang itu. Hai orang-orang mukmin, janganlah menyangkal, sebaliknya milikilah tenggang rasa, rasa kasih sayang.
koleksi ilmu hikmah, kisahsufi,tasawuf,fengshui,maulid,desain grafis,batu akik,batu obsidian, paypal pay,za,pendanaan,RENTAL MOBIL proyek,investor,funder,kredit kpr,pinjaman multi guna ,pialang,wali amanat,SEWA MOBIL CIREBONtaxi online cirebondan lain-lain
koleksi ilmu-ilmu hikmah,kisah 2 tokoh sufi.teknologi tips n trik dll
Rabu, November 06, 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
stroom09@gmail.com